Musi Banyuasin Bangun Pabrik Pengolahan Bahan Bakar Nabati Tahun Depan

Bisnis.com,23 Nov 2019, 11:55 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza (kanan) saat mengunjungi Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait kerja sama dalam pengelolaan kelapa sawit menjadi biofuel beberapa waktu lalu./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG — Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin mempercepat pembangunan pabrik hilirisasi kelapa sawit yang ditargetkan dapat dimulai pada 2020.
 
Pembangunan pabrik yang menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) itu nantinya akan mengolah minyak sawit mentah menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN). Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) juga akan membangun pabrik Crude Palm Oil (CPO).
 
Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan pembangunan pabrik tersebut menjadi upaya Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menjaga kesejahteraan petani sawit lantaran harga komoditas itu anjlok.
 
“Kami akan mendukung penuh. Tentu proyek ini tidak mudah, tapi kami optimistis pabrik IPO [Industry Palm Oil] dan CPO di Muba akan menjadi jalan keluar dari rendahnya harga sawit,” ujarnya, Sabtu (23/11/2019).
 
Sementara itu, Ketua Program Studi S2 dan S3 Teknik Kimia ITB I.G.B.N Makertiartha menerangkan hasil turunan produksi pabrik IPO berupa BBN tersebut meliputi biofuel, avtur hijau, dan gasoline yang kualitasnya di atas bahan bakar minyak pada umumnya.
 
"Sehingga pemanfaatan TBS [Tandan Buah Segar] di Muba nantinya dapat terserap dengan baik dan sangat menguntungkan," ucapnya.
 
Makertiartha melanjutkan jadwal perencanaan pembangunan pabrik IPO akan dipastikan pada Desember 2019, sehingga pada awal tahun depan pembangunan dimulai. Adapun untuk lokasi yang sudah disurvei yakni di Kecamatan Sungai Lilin.
 
"Untuk pembangunan diprediksi akan memakan waktu satu tahun, sehingga awal 2021 operasional pabrik sudah dimulai," terangnya.
 
Menurut Makertiartha, ada beberapa skema yang telah disusun untuk realisasi dan pengelolaan pabrik CPO dan IPO tersebut, yang diprediksi akan menelan investasi cukup besar. Meski tidak menjelaskan lebih detail, tapi dia menegaskan pembangunan pabrik bakal secara langsung melibatkan petani sawit di Muba.
 
Sebelumnya, Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengungkapkan akan merealisasikan biohidrocarbon berbasis kelapa sawit di Kabupaten Muba dalam tempo singkat.
 
"Muba akan menjadi pelopor dalam menghasilkan energi baru-terbarukan biofuel berbasis kelapa sawit,” sebutnya.
 
Kadarsyah menambahkan terobosan tersebut tidak hanya menyejaterahkan petani kelapa sawit tetapi juga akan mengangkat harga diri bangsa Indonesia. Berdasarkan perhitungannya, jika 17 juta ton kelapa sawit saja didistribusikan untuk pengelolaan biofuel, maka Indonesia bisa menghemat US$9 miliar.
 
“Dengan demikian, kami yakin impor BBM bisa berkurang dengan adanya biofuel dari Muba nantinya,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini