Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan telah mulai melakukan persiapan penggunaan teknologi blockchain.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan perseroan akan selalu taat dengan semua regulasi dari otoritas dan regulator. Namun, demi selalu meningkatkan pelayanan kepada nasabah, BCA pun aktif mempelajari serta menganalisis setiap teknologi yang berpotensi mendukung operasional perusahaan.
"Blockchain ini mungkin tidak akan lama lagi bisa diterapkan di Indonesia. Tetapi, kami akan selalu menunggau arahan dari regulator," ujarnya dalam BCA Finhacks 2019 di Jakarta, Sabtu (23/11/2019).
BCA pun kembali menyelenggarakan Finhacks yang keempat kalinya secara terbuka. Perseroan berharap dapat menjaring ide-ide terkait dengan pengembangan Teknologi Informasi (TI), terutama yang terkait blockchain.
Dalam ajang ini, bank swasta tersebut ingin mendapat tambahan pengetahuan tentang pengembangan teknologi blockchain guna pengelolaan identitas, inklusi keuangan, serta transaksi interbank dan remitensi.
Jahja menuturkan penggunaan blockchain dapat membuat beban operasional perseroan turun. Pasalnya, penyimpanan data nantinya dilakukan secara desentralisasi.
"Namun, pada implementasi pertama kali akan banyak belanja modal yang keluar. Tetapi, setelahnya beban operasioanl akan turun secrara gradual," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel