Peremajaan Kelapa Sawit Sumut Dinilai Masih Lambat

Bisnis.com,24 Nov 2019, 20:39 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Peremajaan kelapa sawit

Bisnis.com, MEDAN— Progres program peremajaan atau replanting kelapa sawit di Sumatra Utara sepanjang 2019 telah terealisasi 3.797,65 hektare.

Diharapkan, realisasi peremajaan sawit semakin luas sehingga dapat meningkatkan produksi kelapa sawit petani.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Sumatra Utara, realisasi tertinggi peremajaan kelapa sawit sepanjang 2019 adalah di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan total luas 1.272,20 hektare.

Adapun luas tersebut terbagi menjadi dua yaitu di Kecamatan Togamba seluas 528 hektare dan Kecamatan Kampung Rakyat seluas 744,2 hektare.

Kemudian diikuti Kabupaten Langkat seluas 1.121,20 hektare. Lokasinya di Kecamatan Sei Bingai seluas 918 hektare, Kecamatan Salapian seluas 190 hektare dan Kecamatan Besitang seluas 13,20 hektare.

Lalu Kabupaten Serdang Bedagai seluas 432,57 hektare, Kabupaten Simalungun seluas 504,92 hektare, Kabupaten Labuhanbatu Utara seluas 325,05 hektare dan Padanglawas Utara seluas 141,65 hektare.

Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Herawati, mengatakan, program replanting sawit ini diharapkan bisa berjalan lancar dan luasannya terus bertambah.

“Karena itu akan membantu petani yang produksi tanaman sawitnya sudah kurang dari 10 ton TBS/hektare/tahun,” katanya dikutip Minggu (24/11/2019).

Jika merujuk pada luas perkebunan sawit rakyat di Sumut yang mencapai 470.000 hektare, dan 350.000 hektare-nya sudah harus segera diremajakan, tentu program ini diharapkan berjalan lancar dan bisa membantu petani. Karena jika produktivitas naik, maka pendapatan petani juga otomatis naik.

Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut Gus Dalhari Harahap menilai peremajaan kelapa sawit rakyat masih terhitung lamban.

Bagaimana tidak, sejak diluncurkan pada November 2017, realisasi di Sumut baru sekitar 5.000 hektare.

Padahal, dari total 400.000 hektare perkebunan sawit rakyat di Sumut, hampir 90% atau 360.000 hektare sudah harus diremajakan.

Dia mengatakan produktivitas sawit perkebunan rakyat di Indonesia termasuk Sumut memang mengecil setiap tahunnya dan tertinggal jauh dibandingkan dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) maupun kebun sawit swasta nasional.

Tanaman-tanaman sawit tersebut dinilai sudah tua dan produktivitasnya rendah karena menggunakan bibit yang tidak bersertifikasi.

“Saat ini, produktivitas sawit perkebunan rakyat di Indonesia hanya sekitar 12 TBS/hektare/tahunnya. Di Sumut bahkan banyak yang masih kurang dari 10 ton TBS/hektare/tahun.

Padahal kebun swasta nasional nyaris dua kali lipatnya yakni 21 ton TBS/hektare/tahun,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini