5 Berita Populer Finansial, BTPN Syariah Umrahkan 295 IRT Produktif dan Bank Besar Berebut Cuan dari Bisnis 'Wong Cilik'

Bisnis.com,25 Nov 2019, 19:02 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Direktur Utama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) Ratih Rachmawaty (tengah) berbincang dengan Komisaris Utama Kemal Azis Stamboel (kiri) dan Ketua Dewan Pengawas Syariah Ikhwan Abidin seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Kamis (14/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

1. BTPN Syariah Umrahkan 295 Ibu Rumah Tangga Produktif

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah atau BTPN Syariah memberangkatkan umrah sebanyak 295 orang nasabahnya yang merupakan ibu rumah tangga produktif pelaku usaha kecil menengah.

Pemberangkatan nasabah inspiratif itu dilaksanakan selama 9 hari pada 25 November-3 Desember 2019 bersama 26 nasabah dana, baca selengkapnya di sini

2. Bank Besar Berebut Cuan dari Bisnis 'Wong Cilik'

Kecil-kecil cabe rawit. Istilah tersebut cukup tepat disematkan kepada pelaku usaha mikro.

Pasalnya, segmen ini masih tumbuh positif dilihat dari serapan penyaluran kredit hingga tutup buku kuartal III/2019. Baca selengkapnya di sini

3. Pertumbuhan Kredit Diprediksi Masih Lambat

Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia memprediksi pertumbuhan kredit masih akan melambat meski sudah ada empat kali pemangkasan suku bunga acuan.

Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia Eric Alexander Sugandi menyatakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) mempertahankan BI 7 Days (Reverse) Repo Rate pada level 5,00%, baca selengkapnya di sini

4. Historia Bisnis : Grup Bakrie dan Nasabah Bank Perdananya

Banjir swasta mengimbau pemerintah agar meningkatkan proses giralisasi yang pada akhirnya diharapkan mampu menekan struktur biaya dana perbankan.

Sejak diberlakukannya Paket Oktober 1988, sejumlah pengusaha swasta di Indonesia terjun ke bisnis perbankan. Baca selengkapnya di sini

5. Bunga Kredit Diminta Turun, Bankir Janji 9 Bulan Lagi. Duh!

Industri perbankan di Tanah Air masih membutuhkan waktu untuk menurunkan suku bunga kredit. Setidaknya pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia bisa dirasakan oleh pasar sekitar 6 bulan hingga 9 bulan ke depan.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Tigor M. Siahaan mengatakan bahwa transmisi suku bunga acuan harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini