Jokowi Kunjungi Pabrik di Ulsan, Hyundai Investasi US$1,5 Miliar di Indonesia

Bisnis.com,26 Nov 2019, 21:13 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Logo Hyundai Motors terpampang dalam kemudi all-new Sonata yang dipamerkan di kantor pusat Hyundai di Seoul, Korea Selatan, Jumat (22/3/2019)./Reuters-Kim Hong Ji

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau langsung pabrik Hyundai Motor Company (HMC) yang terletak di Kota Ulsan, Korea Selatan, Selasa (26/11/2019).

Setibanya di pabrik Hyundai, Presiden Jokowi disambut oleh Executive Vice Chairman Hyundai Motor Company, Chung Eui-sun. Presiden Jokowi kemudian membubuhkan tanda tangan di kap mesin mobil listrik Kona Hyundai.

Presiden Jokowi juga menyaksikan video tentang rencana pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah RI dengan Hyundai Motor Company.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Executive Vice Chairman Hyundai Motor Company Chung Eui-sun.

Pada saat yang sama, Kepala BPKM Bahlil Lahadalia menyampaikan Hyundai akan berinvestasi di Indonesia dengan melakukan pembangunan pabrik yang berlokasi di Jawa Barat.

“Hyundai akan melakukan investasi di Indonesia dengan membangun pabrik dengan investasi kurang lebih sekitar 1,5 miliar US Dolar. Mereka akan running pada Januari 2020, di Cikarang, Jawa Barat,” ucap Bahlil saat mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut, dikutip dari keterangan resminya.

Menurutnya, investasi yang dilakukan Hyundai di Indonesia bisa memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia, seperti penyerapan 3.500 tenaga kerja dan pengembangan pusat pelatihan, penelitian, serta pengembangan mobil listrik.

Agar manfaat tersebut bisa didapat lebih maksimal, Bahlil mengatakan ia akan meminta kepada pihak Hyundai agar memaksimalkan penggunaan bahan baku dari Indonesia dan bekerjasama dengan pengusaha lokal.

"Seperti menggunakan bahan baterai dari Morowali, ban dan karet dari dalam negeri, sehingga nantinya semua mobil listrik yang di produksi di Indonesia menggunakan bahan dari dalam negeri," terang Bahlil.

Realisasi investasi Hyundai Motor Company di Indonesia direncanakan dilakukan melalui dua tahap, yaitu pada 2019–2021 dan tahun 2022–2030. Pada fase pertama Hyundai akan berfokus pada investasi pabrik pembuatan mobil Hyundai dan akan mengekspor setidaknya 50% dari total produksi.

Sementara itu, fase kedua akan berfokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, penelitian dan pengembangan (R&D), pusat pelatihan, dan produksi Hyundai akan diekspor sebanyak 70 persen. Hyundai akan mulai berproduksi pada tahun 2021, dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun, termasuk mobil listrik ke depannya.

Selesai meninjau pabrik HMC, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menuju Gimhae Air Force Base, Busan, untuk kemudian lepas landas kembali ke Indonesia.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana saat meninjau pabrik HMC antara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini