Peluang Bisnis, UMKM dan Retail Bisa Isi Ruang Kosong Stasiun LRT Jakarta

Bisnis.com,27 Nov 2019, 07:14 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Jembatan lengkung LRT Jabodebek./Instagram @jokowi

Bisnis.com, JAKARTA — PT LRT Jakarta baru saja menerima pendaftaran calon mitra ritel dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengisi ruang-ruang kosong di enam stasiun Kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) kelolaannya.

Corporate Communication PT LRT Jakarta Santy Pradayini mengungkap bahwa para mitra retail dan UMKM yang telah mendaftar, selanjutnya akan melalui proses lelang ritel atau seleksi.

"Untuk pendaftaran saat ini kita sudah close. Baik dari UMKM dan Retail. Sampai saat ini kita sudah mendapatkan pendaftaran dengan total 15 partner retail besar dan lebih dari 25 partner UMKM. Pada tahap seleksi, kita tidak membatasi pendaftaran. Hanya saja kita hanya menerima peserta yang sesuai dengan syarat-syarat yang ada pada tahap kualifikasi," jelasnya kepada Bisnis.

Adapun kriteria usaha retail di stasiun LRT Jakarta yang harus dipenuhi, yakni ramah lingkungan, mengurangi sampah plastik, kemudahan dan kenyamanan dalam proses pelayanan jual beli, tidak memasak dengan api atau yang menimbulkan asap, mengatur hasil pembuangan sampah dan air kotor dengan baik, mengindahkan peraturan merokok di ruang publik, berpengalaman mengelola gerai usaha di pusat perbelanjaan, serta bersedia mengikuti segala aturan yang di buat oleh LRT Jakarta.

Santy berharap para mitra mampu memiliki inovasi dan keinginan tumbuh bersama LRT dan memiliki pengalaman mengisi ruang usaha di transportasi publik.

Selain itu, LRT Jakarta pun berupaya menarik minat masyarakat dengan menggandeng pelaku usaha, tempat wisata, dan kuliner di sekitar kawasan stasiun LRT, dengan berupaya ikut mempromosikannya lewat publikasi di sosial media.

"Untuk para pelaku usaha sekitar LRT, kita sudah ada inisiasi ke arah sana. Namun, terbatas karena pelaku usaha di sekitar, kebanyakan masih memasak dengan menggunakan api," tambahnya.

Pemanfaatan Stasiun Jadi Kunci

Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis PT LRT Jakarta Rudy Hartono menjelaskan bahwa pemanfaatan stasiun dan kerjasama dengan pelaku usaha di sekitar kawasan, merupakan salah satu kunci mendongkrak jumlah pelanggan, jelang operasi komersial perdana kereta LRT pada 1 Desember 2019.

Rudy mengungkap bahwa walaupun jarak lintas Jakarta masih terbilang minim, yakni sepanjang 5,8 km, LRT Jakarta mendapat berkah kegiatan kawasan di sekitar stasiun yang ramai baik hari kerja maupun akhir pekan. Modal inilah yang akan dimanfaatkan dengan baik oleh pihaknya.

Rudy menjelaskan bahwa langkah awal yang akan dibuat, yakni membuat konsep stasiun sebagai pendukung kegiatan bisnis kawasan, serta optimalisasi seluruh spot dan ruang usaha retail di setiap stasiun untuk meraup pendapatan nontiket.

"Enam stasiun kita, setiap stasiun kita buat bukan hanya convenient untuk penumpang kereta api, tapi kita kembangkan juga sebagai areal Food & Beverage, misalnya. Karena dengan jarak yang masih sepanjang sekarang, kita paham harus ada ciri khas atau keunikan tersendiri dari stasiun LRT," jelasnya kepada Bisnis ketika dikonfirmasi, Selasa (26/11).

Seperti diketahui, LRT Jakarta Fase 1 telah menghubungkan Stasiun LRT Velodrome, Stasiun LRT Equestrian, Stasiun LRT Pulomas, Stasiun LRT Kelapa Gading Boulevard Selatan, Stasiun LRT Mal Kelapa Gading (Boulevard Utara) dan Stasiun LRT Pegangsaan Dua.

Rudy optimistis strategi ini mampu menambah ramai pelanggan Kereta LRT, sebab kawasan di sekitar stasiun LRT memang sudah kental dengan nuansa pemenuhan kebutuhan dan gaya hidup. Namun demikian, LRT Jakarta belum berkenan mengungkap target pendapatan non-tiket lewat pemanfaatan stasiun ini.

"Untuk memanfaatkan space-space ini, kita sudah invite pelaku retail, sudah ada kurang-lebih 35 grup usaha yang berminat berinvestasi. Sedangkan dari perbankan kita sudah ajukan kerja sama untuk mengisi spot-spot sebagai tempat menambah pelayan pelanggan juga," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko mengungkap hal serupa. LRT Jakarta berharap dunia usaha mau memanfaatkan enam stasiun LRT eksisting sebagai pendukung kegiatan bisnis mereka. Wijanarko pun mengaku telah bekerja sama dengan beberapa pihak untuk memanfaatkan stasiun-stasiun LRT.

Di antaranya dengan sesama anak perusahaan PT Jakarta Propertindo yang di antaranya mengelola Gelanggang Olahraga Velodrome, serta pengelola kawasan utama di sekitar stasiun seperti PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) dan pengelola Fasilitas Berkuda Jakarta International Equestrian Park.

Dengan memanfaatkan enam stasiun LRT ini, Wijanarko optimistis target ridership LRT Jakarta sebanyak 7.000 penumpang per hari sanggup tercapai. Setelah itu, LRT Jakarta pun optimistis mampu memenuhi ekspektasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menargetkan kereta LRT Jakarta meraih 14.000 penumpang per hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini