Kementerian ESDM Paparkan Progres Kinerja di Hadapan DPR

Bisnis.com,27 Nov 2019, 14:30 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Menteri ESDM Arifin Tasrif ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) hari ini melakukan rapat bersama bersama Komisi VII DPR RI. 

Dalam rapat tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan hingga 26 November 2019, realisasi serapan anggaran kementerian telah mencapai 63,82% dari total pagu anggaran yang senilai Rp5,16 triliun. 

Pagu APBN 2018 senilai Rp5,16 triliun ini terdiri dari belanja pegawai senilai Rp0,87 triliun, belanja modal Rp1,14 triliun, dan belanja barang Rp3,15 triliun. 

"Perkiraan realisasi serapan anggaran hingga Desember mencapai 92,02%. Hingga kuartal III, realisasi serapan mencapai 44,51%," ujarnya, Rabu (27/11/2019). 

Adapun pagu APBN 2019 mencapai Rp9,67 triliun dengan rincian belanja pegawai senilai Rp0,93 triliun, belanja modal Rp3,99 triliun, dan belanja barang Rp4,74 triliun. 

Prioritas anggaran Kementerian ESDM pada tahun depan, yakni pembangunan infrastruktur jaringan gas (jargas) bumi untuk rumah tangga yang mencapai Rp3,03 triliun untuk 266.070 sambungan rumah, layanan infrastruktur migas untuk tujuh rekomendasi senilai Rp55,6 miliar, pembagian konverter kit BBM ke BBG untuk nelayan dan petani sebanyak 50.000 paket dengan nilai Rp432,5 miliar, dan konversi mitan ke LPG 3 kg untuk 522.616 paket dengan nilai Rp266,5 miliar. 

Selain menyampaikan anggaran, Arifin juga memaparkan persiapan energi ibu kota baru, tindak lanjut RUU Minerba, dan lain sebagainya. 

Untuk lifting minyak dan gas bumi (migas), realisasi hingga kuartal III/2019 mencapai 1.794.000 barel setara minyak per hari (boepd) atau lebih rendah dari target yang sebanyak 2.025.000 boepd. 

Untuk BBM satu harga, realisasi hingga kuartal III/2019 mencapai 170 titik dan capaian rasio elektrifikasi hingga September mencapai 98,86%

"Terkait kebijakan mandatori biodiesel, pemanfaatan biodiesel dalam negeri sampai dengan kuartal III/2019 sebanyak 4,63 juta kiloliter. Menghemat devisa sekitar US$2,37 miliar atau Rp35,58 triliun," tutur Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini