Ekspor UMKM Jateng Capai Rp151 Miliar

Bisnis.com,27 Nov 2019, 16:40 WIB
Penulis: Hafiyyan
Perajin membentuk logam menjadi pola pada kerajinan cap batik di Meteseh, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/1/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG—Nilai ekspor skala Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) peserta coaching clinic di Jawa Tengah mencapau US$10,8 juta atau 151,34 miliar sepanjang 2019.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo, bersama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), pihaknya melatih 25 UMKM yang sudah melalui proses kurasi.

“Sebetulnya ada banyak yang mendaftar, kemudian kami pilah dan kurasi yang potensial atau berpotensi ekspor,” tuturnya, Rabu (27/11/2019).

Program bertajuk coaching clinic itu berlangsung selama 8 bulan. Alhamdulillah, nilai ekspor yang berhasil dicatatkan selama program berlangsung mencapai US$10,8 juta atau sekitar Rp151,34 miliar.

Jenis produk yang diekspor UMKM mencakup kapuk, mebel, kerajinan logam, kerajinan kerang, sapu lidi dan berbagai olahan pangan, seperti kerupuk, bakmi, gula semut, abon, serta sambal kemasan.

Uniknya, sambung Arif, muncul pembeli potensial dari negara non tradisional seperti Kamboja, Republik Ceko, Hungaria, Argentina, dan Chile. Hal ini sejalan dengan upaya Pemprov Jateng membuka pasar-pasar ekspor baru.

Untuk memacu ekspor, Arif menyebutkan, Pemprov Jateng bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan akan mengoperasikan akan mengoperasikan pusat informasi perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) Center pada Maret 2020.

“Upaya ini merupakan salah satu cara meningkatkan ekspor Jateng, khususnya di sektor non migas. FTA Center menjadi sumber informasi, pelatihan, dan hub untuk berhubungan dengan pemerintah pusat terkait kendala-kendala ekspor,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini