5 Berita Populer Ekonomi, Susi Air Terbebas Travel Advisory Australia dan Perkiraan Jokowi Soal Pertumbuhan Ekonomi RI

Bisnis.com,28 Nov 2019, 20:00 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Pesawat perintis Susi Air melakukan penerbangan perdana di Kaltara/Bisnis.com-Eldwin Sangga

1. Pemiliknya Pensiun Jadi Menteri, Susi Air Terbebas Travel Advisory Australia

Pemerintah Australia mencabut imbauan perjalanan atau travel advisory bagi pejabat negara untuk menggunakan layanan maskapai penerbangan Susi Air.

Deputy Head of Mission Australia Allaster Cox mengatakan pembaruan travel advisory tersebut menjadikan pejabat Pemerintah Australia dapat kembali menggunakan maskapai Susi Air untuk perjalanan dinas. Baca selengkapnya di sini

2. Situasi Global Tak Menentu, Presiden Jokowi Perkirakan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,05 Persen Tahun Ini

Presiden Joko Widodo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04%—5,05% pada 2019 atau lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,2%.

Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi ketika menyampaikan pidato dalam acara peresmian pembukaan Kompas100 CEO Forum Tahun 2019 di Jakarta, Kamis (28/11/2019). Baca selengkapnya di sini

3. Bakal Miliki A330-900neo, Citilink Siap Terbangi Asia hingga Eropa

Citilink Indonesia, maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC), akan memanfaatkan dua unit Airbus A330-900neo dari Garuda Indonesia Group untuk menerbangi rute-rute penerbangan internasional.

Garuda telah memesan sebanyak 14 unit A330-900neo yang akan diterima secara bertahap hingga 2022. Baca selengkapnya di sini

4. Mochtar Riady Ungkap Penyebab Lippo Group Jual 2/3 Sahamnya di OVO

Pendiri sekaligus pemilik Lippo Group Mochtar Riady menyebut bahwa pihaknya sebagai investor utama OVO menjual dua pertiga saham perusahaan dompet digital tersebut.

"Bukan melepas, kami menjual sebagian. Sekarang (saham) kami mungkin tinggal 30 persen. Baca selengkapnya di sini

5. Utang Pemerintah Rp4.756,13 Triliun, Wakil Menkeu Sebut Masih Aman

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait penarikan utang pemerintah melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang semakin besar dan telah melampaui pagu dalam APBN 2019 karena utang negara masih terkendali.

Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini