Right Issue Phapros (PEHA) Senilai Rp1,1 Triliun Mundur

Bisnis.com,02 Des 2019, 18:20 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana emiten farmasi PT Phapros Tbk. melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp1,1 triliun mundur dari jadwal awal.

Sekretaris Perusahaan PT Phapros Tbk. Zahmilia Akbar mengatakan rencana penerbitan saham baru tersebut saat ini dalam proses registrasi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dirinya mengakui pelaksanaan right issue agak mundur dari jadwal semula yakni November.

Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia, perseroan menjadwalkan tanggal pencatatan HMETD di Bursa pada 13 November 2019. Adapun, awal perdagangan HMETD di Bursa pada 13 November 2019 dan akhir perdagangan pada 20 November 2019.

"Sementara ini masih proses registrasi di OJK. Ada kemunduran sedikit terkait dokumen administratif, yang semula dijadwalkan di November," katanya pada Senin (2/11/2019).

Sebelumnya, anak usaha PT Kimia Farma Tbk. ini telah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Agustus kemarin, untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 862,75 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp100.

Adapun, nilai emisi right issue sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,1 triliun. Sementara itu, harga pelaksanaan dan jumlah final saham yang akan ditawarkan akan diumumkan kemudian.

Mila mengatakan perseroan masih berharap dapat melakukan pemenuhan syarat administratif yang dibutuhkan di OJK, sehingga dapat selesai pada Desember.

"Kami berharap bisa tetap jalan tahun ini. We do our best," imbuhnya.

Sebagai informasi, PT Kimia Farma Tbk. telah memberikan konfirmasi dukungan atas rencana right issue melalui surat tertanggal 28 Maret 2019. Perseroan juga telah memberikan uang muka setoran modal Rp395,95 miliar. Nilai ini merupakan jumlah minimal pelaksanaan penambahan modal sesuai undang-undang yang berlaku.

Phapros berencana menggunakan dana yang diperoleh dari hasil right issue sekitar 50% untuk ekspansi organik maupun anorganik perseroan dan perusahaan anak, sekitar 20% untuk pembayaran sebagian utang jangka pendek perseroan, dan 30% sisanya digunakan untuk memenuhi modal kerja perseroan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini