Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri perbankan menilai kredit segmen konsumer masih akan menghadapi tantangan berat di akhir tahun, sejalan dengan industri.
Wakil Direktur Utama Bank Danamon Michellina Triwardhany mengatakan, perseroan tidak memasang target tinggi kredit konsumer hingga akhir tahun 2019.
Dia menyampaikan, kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi penyumbang besar pertumbuhan kredit konsumer perseroan. Hingga akhir tahun, imbunya, KPR dapat tumbuh sekitar 20%.
Di sisi lain, kata Michell, perseroan juga merasakan perlambatan kredit kendaraan bermotor (KKB). Namun, di Danamon sendiri melalui anak usahanya, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk., perseroan masih mencatat adanya pertumbuhan.
"Kami kan juga tidak imun terhadap apa yang terjadi di pasar, tapi perlamatan sudah kami antisipasi. Dari sektor konsumer, KPR pertumbuhannya paling bear tapi size-nya masih kecil. KKB di Danamon juga masih tumbuh," katanya.
Perseroan pun memproyeksikan, pada tahun depan, kredit konsumer tidak akan tumbuh signifikan, yaitu sekitar 8% secara tahunan, yang diselaraskan dengan kondisi pasar.
Di sisi lain, Direktur Community Financial Services PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Jenny Wiriyanto juga mengakui perlambatan pada kredit konsumer.
"Proyeksi akhir tahun ini, KPR masih flat. Konsumer tahun depan pun di sekitar pasar 8%, masih rendah, sesuai dengan pasar," jelasnya.
Adapun, perseroan mencatat, outstanding KPR yang disalurkan perseroan stabil di angka Rp15,2 triliun per September 2019.
Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit konsumsi industri perbankan tercatat tumbuh 6,9% secara tahunan (year-on-year/yoy). Perlambatan terutama disebabkan oleh perlambatan KPR dan KKB yang masing-masingnya tercatat tumbuh 10,8% yoy dan 1,0% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel