Optimisme Perdagangan AS-China Kembali Hidup, Bursa Eropa Ditutup Melonjak

Bisnis.com,05 Des 2019, 06:04 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa bangkit kembali dari pelemahan empat hari berturut-turut pada hari Rabu, (4/12/2019), terangkat oleh laporan bahwa China dan AS bergerak menuju kesepakatan perdagangan.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat 1,2 persen setelah Bloomberg melaporkan bahwa kedua belah pihak lebih dekat untuk menyetujui jumlah tarif yang akan ditarik kembali dalam kesepakatan perdagangan fase pertama.

Laporan itu mengangkat indeks dari level terendah satu bulan pada hari Selasa setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan mungkin harus menunggu sampai setelah pemilihan presiden November tahun 2020 mendatang.

"Saya tidak berpikir orang diposisikan di satu arah atau yang lain," kata Chi Chan, manajer portofolio ekuitas Eropa di Hermes Investment Management, seperti dikutip Reuters.

"Alasannya adalah, setiap kali pelaku pasar mendapat sedikit berita, pasar berayun dengan sangat kejam ... yang menunjukkan tidak ada yang tidak terpengaruh. Pembeli marginallah yang menggerakkan pasar," lanjutnya.

Sektor finansial dan industri memimpin penguatan, dengan produsen pesawat Airbus naik 3,2 persen setelah memenangkan pesanan dari maskapai AS, United Airlines.

Dukungan lebih lanjut datang dari data akhir IHS Markit terhadap aktivitas bisnis zona euro pada bulan November yang lebih baik dari perkiraan.

Bursa Jerman yang sensitif terhadap perdagangan naik 1,2 persen, mencatat kenaikan persentase terbesar mereka dalam sebulan. Produsen chip seperti Infineon Technologies dan STMicroelectronics naik lebih dari 1,4 persen menyusul rilis perkiraan pendapatan dari Microchip Technology dari AS.

Perusahaan semikonduktor Belanda ASML Holding naik 2,6 persen setelah J.P. Morgan menaikkan target harga menyusul ekspektasi kinerja yang kuat pada tahun 2020.

Sementara itu, bursa saham Prancis menguat 1,3 persen setelah Trump dan Presiden Emmanuel Macron mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka berharap dapat menghapuskan perbedaan mereka atas pajak layanan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini