Kolera Sebabkan 22.985 Ekor Babi Mati di Sumut

Bisnis.com,07 Des 2019, 18:01 WIB
Penulis: Rustam Agus
Antisipasi penyebaran Virus Hog Cholera Babi, petugas menyiram cairan disinfektan/Antara

Bisnis.com, MEDAN - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatra Utara mencatat hingga Sabtu sebanyak 22.985 ekor babi mati di Sumut akibat virus hog cholera atau kolera babi. 

"Sampai saat ini, kematian babi positif karena hog cholera. ASF masih menunggu dari Menteri Pertanian," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKPP Sumut Mulkan Harahap, di Medan, Sabtu.
 
Angka 22.985 babi yang mati tersebut menyebar di 16 kabupaten, yakni di Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir.

Selanjutnya Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Tebing Tinggi, Siantar, dan Langkat.

Menurut dia, dari 16 Kabupaten yang terdapat kematian babi, Deli Serdang merupakan yang tertinggi dengan angka 6.997 ekor.

Sedangkan yang tercatat kematian paling sedikit di Pematang Siantar sebanyak 12 ekor.
 
"Padahal sebenarnya kematian babi akibat hog cholera pertama kali diketahui terjadi di Dairi pada tanggal 25 September," ujarnya tulis Antara, Sabtu (7/12)
 
Mengantisipasi meningkatnya jumlah angka kematian babi, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menyemprotkan disinfektan.

Selain itu membuka posko, penguburan bangkai babi, dan mencegah masyarakat membuang bangkai babi secara sembarangan.
 
"Kami masih terus melakukan sosialisasi, penguburan tetap terhadap bangkai babi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini