Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Bidik Pelabuhan di Sumatra

Bisnis.com,08 Des 2019, 17:37 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Petugas mengatur alur mobil-mobil yang siap diekspor di Dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Selasa (12/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., menyebut sedang membidik untuk melakukan ekspansi ke sejumlah pelabuhan yang ada di daerah Sumatra.

Plt Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Salusra Wijaya menjelaskan bahwa seiring dengan hadirnya tol Trans Sumatra dinilai bakal menumbuhkan permintaan kendaraan roda empat di daerah Sumatra.

Untuk itu, perseroan pada saat ini sedang membidik untuk mengelola sejumlah pelabuhan di antaranya adalah Pelabuhan Panjang di Lampung dan Pelabuhan Tanjung Buton di Riau.

“Kami kerja sama dengan Pelabuhan Panjang untuk pengiriman mobil untuk lampung sumatra selatan, dan Bengkulu,” katanya kepada Bisnis, Jumat (6/12/2019).

Sementara itu, untuk Pelabuhan Tanjung Buton, emiten berkode saham IPCC tersebut menilai pelabuhan tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan terminal roro untuk pengiriman mobil di pasar Riau, Jambi, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.

Namun, Salusra mengatakan bahwa pelabuhan yang memiliki kedalaman 20 meter tersebut tergolong masih baru, sehingga perseroan masih harus melakukan investasi untuk menunjang infrastruktur yang ada seperti pembangunan lahan parkir.

“Untuk Pelabuhan Tanjung Buton investasi yang diperlukan kira-kira Rp20 miliar,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk ekspansi organik, pada tahun depan perseroan akan melakukan perluasan lahan parkir dengan total seluas 20 ha yang akan memakan dana investasi senilai Rp 90 miliar.

Salusra mengatakan bahwa perseroan akan membangun lahan parkir vertikal dan lapangan parkir untuk penumpukan kendaraan dan alat berat. Rencananya, proses tersebut akan selesai pada pertengahan tahun depan.

Seiring perluasan tersebut, kata Salusra, produsen alat berat menyatakan telah berminat untuk menumpukan hasil produksinya sebelum diekspor ke negara tujuan.

“Kami sudah mau ikat MoU, saya punya tugas untuk menyegerakan itu, pertengahan tahun depan diharapkan selesai, sebelum excavatornya itu banyak untuk diekspor,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini