Bisnis.com, JAKARTA — Resmi ditunjuk menjadi Wakil Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Mantan Menteri Keuangan Indonesia periode 2013-2014, Muhammad Chatib Basri berarti akan tercatat memiliki empat jabatan komisaris.
Pertama, Presiden Komisaris PT XL Axiata Tbk. sejak 2016 hingga saat ini. Kedua, Komisaris Independen PT Indika Energy Tbk. sejak 2015 hingga saat ini. Ketiga, Komisaris Independen PT Astra Internasional Tbk. sejak 2015 hingga saat ini.
Keempat, Wakil Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang rencananya akan diresmikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Senin (9/12).
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dalam rilis resminya mengatakan bersyukur Chatib Basri mau masuk dalam jajaran Komisaris Bank Mandiri, Mantan Menteri dengan reputasi yang sangat baik mau berkeringat ikut membenahi BUMN.
"Semoga menjadi sinyalemen positif bagi Bank Mandiri,” kata Erick, Minggu (8/12/2019).
Sementara itu, dalam rilis yang sama Chatib mengaku telah menerima sebuah kehormatan atas penunjukan dirinya tersebut. Dia menuturkan menjadi Wakil Komisaris Utama di bank sebesar Mandiri bukanlah hal yang mudah tetapi sebuah tantangan.
"Apalagi Pak Menteri meminta fungsi Komisaris saat ini betul-betul dijalankan dengan baik. Saya berharap kinerja Mandiri terus meningkat dan disegani dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi,” ujarnya.
Adapun, Chatib yang lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1965 dan merupakan seorang akademisi yang aktif di dalam dan luar negeri. Saat ini dia juga menjadi anggota Dewan Penasehat World Bank untuk Gender dan Pembangunan.
Dia meraih gelar PhD bidang ekonomi dari Universitas Nasional Australia pada tahun 2001. Dia juga pernah menjadi Senior Fellow di Harvard Kennedy School, Harvard University dan Profesor tamu di Australian National University dan Nanyang Technological University Singapore.
Di luar pendidikan, Chatib juga terlibat sebagai konsultan di berbagai lembaga keuangan. Dia pernah menjadi konsultan di World Bank, USAID, AUSAID, OECD, dan UNCTAD, Asian Development Bank serta menjadi anggota Asia and Pacific Regional Advisory Group dari International Monetary Fund.
Karier Chatib tercatat sukses ketika menjabat sebagai Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2012-2013. Selain itu, ia pernah memimpin Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) pada tahun 2004-2009. LPEM mencatat keahlian utama Chatib ada di bidang makroekonomi, perdagangan internasional, dan ekonomi politik.
Kemampuannya membuat sang ekonom dipercaya untuk memegang berbagai jabatan penting seperti penasihat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2004-2005), Deputi Menteri Keuangan untuk G-20 (2006-2010), merepresentasikan Indonesia (Sherpa Indonesia) di Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Washington (2008), dan sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional Presiden RI (2010-2012).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel