Golkar dan Korupsi

Bisnis.com,10 Des 2019, 09:48 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin (tengah) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) dan Ketua Panitia Munas Melchias Markus Mekeng usai menutup Musyawarah Nasional (Munas) partai berlogo pohon beringin itu di Jakarta, Kamis (5/12/2019) malam./Antara

Tidak heran pula kalau Airlangga kembali memimpin salah satu partai politik tertua itu karena mekanisme pemilihan ketua umum memang memungkinkan hal itu terjadi berdasarkan AD/ART Partai Golkar.

Apalagi, sejak awal sudah ada tanda-tanda aklamasi atau bahasa politiknya ‘musyawarah untuk mufakat’ yang  telah digaungkan para pendukung Airlangga pada perhelatan bertajuk “Kita satu untuk Indonesia”.

Kini publik sebagai stakeholder partai berlambang pohon beringin itu menunggu susunan ‘kabinet Airlangga’ untuk menggerakkan roda partai hingga tahun 2024 dengan segala tantangannya.

Airlangga menyebut setidaknya akan ada 170 kader yang akan mengisi jabatan di tingkat DPP.

Terlebih, Golkar akan menghadapi pilkada serentak 2020, kalau tidak mau menyebut pemilihan anggota legislatif (pileg) dan Pilpres 2024 yang masih lima tahun lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini