Belanja Iklan TV Industri Otomotif Turun, Honda : Sudah Bergeser ke Media Sosial

Bisnis.com,10 Des 2019, 09:16 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Salah satu event yang digelar Honda di Indonesia./HPM

Bisnis.com, JAKARTA – PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan penurunan belanja iklan untuk media konvensional pada tahun dilakukan seiring dengan perubahan pola konsumsi media masyarakat Indonesia.

Merujuk pada data layanan sistem monitoring iklan televisi (TVC) Adstensity dari PT Sigi Kaca Pariwara, nilai belanja iklan televisi untuk produk otomotif pada Januari—Oktober 2019 mencapai Rp584,37 miliar, menurun 38,07% secara tahunan.

Direktur Inovasi dan Penjualan Pemasaran HPM Yusak Billy mengatakan secara umum belanja iklan Honda untuk media konvensional memang cenderung menurun. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan selera masyarakat yang kini lebih banyak mengakses media sosial dan media digital.

"Mengikuti perkembangan prilaku di masyarakat kita yang sudah banyak bergeser ke media sosial dan digital juga," katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Dia menjelaskan strategi belanja iklan Honda ditentukan oleh berbagai faktor, seperti siklus atau usia produk dan kondisi pasar. Setiap produk juga dinilai memiliki target pasar yang berbeda, sehingga tidak serta-merta pemasangan iklan harus dilakukan melalui televisi.

"Untuk belanja iklan tentunya akan terkait dengan kebutuhan produk. Antara lain ditentukan oleh siklus atau usia produk, kondisi market, dan lain-lain. Kami di Honda, faktor yang diperhatikan dalam pemilihan media untuk iklan adalah karakter dan target market dari produk tersebut,” jelasnya.

Dia mengatakan bahwa secara keseluruhan, belanja iklan HPM masih mengalami pertumbuhan. Hanya saja, pertumbuhannya lebih banyak terjadi untuk belanja iklan di media digital dan media sosial. Dia memproyeksikan, realisasi belanja ke media alternatif seperti ini akan terus meningkat.

“Masih akan tetap tumbuh [belanja iklan] hanya memang bergeser ke digital dan medsos. Saat ini di kami nilainya masih kira-kira 60% didominasi oleh iklan konvensional, tapi arahnya terus berkurang,” ujarnya.

Berdasarkan data Adstensity, Mitsubishi melalui Xpander menjadi perusahaan yang mengeluarkan belanja iklan terbesar yakni sekitar Rp113,67 miliar. Posisi kedua ditempati Nissan Livina senilai Rp105,80 miliar, kemudian Wuling Almaz dengan belanja iklan senilai Rp73,84 miliar.

Posisi keempat diisi oleh Daihatsu Grand New Xenia dengan belanja iklan Rp 61,27 miliar, sedangkan peringkat kelima diisi oleh New Suzuki Ertiga dengan belanja iklan Rp39,59 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Galih Kurniawan
Terkini