Kalau Bandara Husein Sepi, Jangan Salahkan Kertajati

Bisnis.com,10 Des 2019, 16:41 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Penumpang berjalan memasuki pesawat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (1/7/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com,BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat menilai kasus penurunan jumlah wisatawan ke Kota Bandung tidak perlu dikaitkan dengan keberadaan Bandara Kertajati, Majalengka.

Asisten Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jawa Barat Eddy M Nasution mengatakan Bandara Husein Sastranegara dengan rute penerbangan saat ini sudah cukup optimal.

Jika rute baru dipaksakan, Eddy memastikan Husein dalam lima atau sepuluh tahun ke depan sudah tidak bisa maksimal melayani penerbangan.

“[Bandara Husein] didatangi pesawat lebar kan ga bisa. Itu kan realita yang ada, parkir susah. Kita berpikir ke depan, makin lama angkutan udara makin meningkat,” katanya di Bandung, Selasa (10/12/2019).

Jika alasan penurunan wisatawan, Edi menegaskan bahwa angka wisatawan yang datang ke Jawa Barat masih didominasi oleh Kota Bandung, terutama dari Singapura dan Malaysia. “Penerbangan internasional kan masih lewat Husein,” ujarnya.

Karena itu pihaknya meminta baik pengamat maupun Pemerintah Kota Bandung tetap bijak dan menyadari bahwa masih banyak wilayah di Jawa Barat yang harus dikembangkan dan membutuhkan bandara.

Selain itu keberadaan Bandara Kertajati menurutnya berfungsi melengkapi layanan penerbangan yang ada.

“Kita tidak ada untuk mematikan bandara Husein. Kan yang ingin maju daerahnya ga cuma Bandung saja. Jabar itu bukan hanya Bandung. Kami ga ada wacana menutup (Bandara Husein Sastranegara). Justru, makin banyak bandara makin bagus,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Hery Antasari menilai keluhan sepi Bandara Husein Sastranegara yang disampaikan pihak Pemerintah kota Bandung berlebihan.

Menurutnya, sejauh pemantauan pihaknya operasional Bandara Husein Sastranegara masih normal.

“Emang selama ini ga ramai? ini menurut kami husein normal saja. Bedanya ada pembagian (rute penerbangan) saja,” katanya.

Industri angkutan udara diprediksi terus meningkat dari tahun ke tahun. Ia mempredisksi, Bandara Husein akan kesulitan melayani penumpang. “Saat ini aja menambah frekuensi kelabakan, taxi way-nya terbatas, apronnya terbatas, conveyor belt terbatas. Dua penerbangan bareng aja desek-desekan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini