5 Kontroversi Bukalapak di Tangan Achmad Zaky

Bisnis.com,10 Des 2019, 12:47 WIB
Penulis: JIBI
Logo Bukalapak

Achmad Zaky saat membangun Bukalapak terilhami dari kehidupan konsumtif masyarakat Indonesia. Ia ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang karena sebelumnya kesal dengan aktivitas warga di dunia maya yang hanya bermain di sosial media.

Terlebih semua aktivitas itu hanya konsumtif belaka. Apalagi, dia melihat kalau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah saat itu belum melek pemasaran, manajemen, dan teknologi.

Oleh karena itu pada akhir 2009 bersama teman lamanya, Nugroho Herucahyono, ia merintis perusahaan rintisan atau startup Bukalapak.com.

Saat itu ia mengaku sempat melihat daftar website e-commerce di Indonesia, tapi ternyata tidak ada satu pun perusahaan e-commerce yang besar.

Singkatnya pada awal 2010, orang yang telah bergabung ke Bukalapak.com mencapai 10 ribu pelaku UMKM. Usahanya pun berkembang, sehingga membuat beberapa investor datang guna menawarkan modalnya, seperti Softbank Corp dari Jepang dan Sequoia dari Amerika Serikat. Para investor itu pun masuk dalam putaran pendanaan pertama Bukalapak.

Dalam lima tahun kenaikannya pun mencapai 100 kali lipat dengan total anggota mencapai 500 ribu UMKM dari seluruh Indonesia. Pada saat itu setiap hari ada 1 juta pengunjung di lamannya dengan nilai transaksi mencapai Rp 4-5 miliar per hari.

Lalu, pada tahun 2018, Bukalapak secara resmi mengumumkan menjadi salah satu perusahaan rintisan yang meraih status unicorn dengan valuasi US$ 1 miliar, dan membuatnya menjadi yang keempat di Indonesia selain Gojek, Traveloka, dan Tokopedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini