Memilih Asuransi, Kenali Kebutuhan dan Sesuaikan Dompet

Bisnis.com,11 Des 2019, 15:59 WIB
Penulis: Reni Lestari
Ilustrasi/thisisaustralia.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sudah bukan rahasia lagi bahwa asuransi merupakan komponen penting dalam perencanaan keuangan pribadi maupun keluarga. Selain asuransi jiwa, asuransi kesehatan juga termasuk produk keuangan yang perlu dimiliki sebagai proteksi diri.

Sementara itu, asuransi kesehatan dan penyakit kritis, akan selalu berkorelasi dengan biaya rumah sakit karena biayanya akan cenderung terus bertambah, jenis penyakit masyarakat modern pun semakin beragam sedangkan kemampuan kita menjaga kesehatan dibatasi oleh faktor usia dan kondisi lingkungan.

Asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis menjadi keharusan yang wajib dimiliki semua individu, terutama bagi mereka yang rentan terkena penyakit kritis. Polis asuransi kesehatan dasar mungkin belum cukup memadai manfaatnya.

Executive Vice President Agency Asuransi Sequis, Helen Yosefa menyarankan agar menambahkan asuransi penyakit kritis yang memberikan penggantian biaya atas risiko terjadinya penyakit kritis.

"Sangat baik jika kita memiliki asuransi jiwa, kesehatan, dan penyakit kritis. Akan tetapi jika pendapatan terbatas dan harus memenuhi kebutuhan lainnya juga maka kita dapat memilih mana yang prioritas dahulu untuk dimiliki. Salah satu cara untuk memilihnya dapat dilakukan dengan melihat risiko yang kemungkinan dapat kita hadapi," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/12/2019).

Dia melanjutkan, khususnya bagi perempuan, baik yang bekerja atau menjadi ibu rumah tangga, sama-sama memiliki risiko kesehatan. Setiap perempuan harus memprioritaskan asuransi kesehatan dan penyakit kritis sebelum memiliki produk asuransi lainnya.

Hal ini untuk mengantisipasi kerugian ekonomi atau loss of income jika suatu saat di masa depan harus mendapatkan perawatan medis sekaligus sebagai antisipasi pada risiko penyakit kritis yang rawan terjadi pada perempuan, seperti kanker payudara dan penyakit yang berhubungan dengan serviks (rahim).

Bagi perempuan yang bekerja sekalipun, kantor atau perusahaan tempat bekerja menanggung biaya kesehatan pegawainya akan tetapi pertanggungan pasti ada batasannya (limit) sehingga ketika terjadi risiko penyakit kritis bisa jadi tidak akan mencukupi.

Kita perlu menambah asuransi kesehatan pribadi. Jika sudah memiliki asuransi kesehatan dan penyakit kritis, selanjutnya dapat mempertimbangkan memiliki asuransi lain, seperti asuransi jiwa sebagai upaya melindungi pendapatan.

Selain menentukan tujuan asuransi agar mengetahui prioritas asuransi yang akan diambil. Helen juga menyarankan sebelum membeli asuransi agar calon nasabah betul-betul memahami penjelasan dari agen asuransi.

Misalnya, apa saja manfaat yang ditawarkan, mana saja penyakit yang ditanggung atau tidak ditanggung (pengecualian), bagaimana proses klaim, ke mana mengajukan klaim, dan yang paling penting adalah pastikan untuk mengalokasikan setidaknya 10% dari penghasilan untuk membayar premi asuransi secara rutin.

Lantas, apakah setelah menikah perlu melakukan penyesuaian pada polis asuransi? Pemegang polis dapat menambahkan ahli waris dengan nama anak sehingga jika terjadi risiko meninggal dunia dapat mempermudah keluarga untuk mengurusnya. Apabila ingin melakukan perubahan jumlah Uang Pertanggungan (UP). Hal ini tergantung pada perkiraan kebutuhan masa depan.

Perubahan UP harus dipertimbangkan secara matang karena mengubah UP berarti ada kenaikan pada premi yang artinya juga ada penambahan pengeluaran keluarga secara rutin. Namun, jika ada peningkatan penghasilan maka penambahan UP dapat dipertimbangkan. Sedangkan jika memiliki asuransi kesehatan, hal yang perlu dipertimbangkan adalah tren kenaikan biaya pengobatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini