BI: Ekonomi Jabar 2019 Melambat di Kisaran 5,42%-5,45%

Bisnis.com,12 Des 2019, 17:43 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di pabrik garmen PT Citra Abadi Sejati, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, BANDUNG--Ekonomi Jawa Barat diperkirakan mengalami perlambatan pada 2019 dipicu oleh perlambatan ekonomi global, akibat efek dari perang dagang yang mempengaruhi kinerja ekspor wilayah ini.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Doni P. Joewono menuturkan pertumbuhan ekonomi pada 2019 akan tumbuh di kisaran 5,42% - 5,45% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 5,65%.

Ketika kondisi global melemah, ekonomi Jawa Barat akan terdampak. Pasalnya, salah satu penopang utama ekonomi wilayah ini adalah industri pengolahan yang berbasis ekspor.

Selain faktor global, Bank Indonesia (BI) melihat efek dorong dari investasi yang telah masuk, belum terasa dampaknya pada tahun ini.

"Investasi yang kemarin itu belum ada di tahun ini sehingga kami masih mengharapkan dari konsumsi saja," ujar Doni selepas Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Jawa Barat 2019, Kamis (12/12/2019).

Pertumbuhan konsumsi Jawa Barat diyakini masih akan ditopang oleh bantuan sosial masyarakat, Program Keluarga Harapan (PKH), sebegai stimulus.

Sebelumnya, BI menetapkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun ini pada kisaran 5,4%-5,8%. Namun, dia mengungkapkan BI mengkaji ulang dan melihat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat lebih mengarah ke titik tengah, yakni 5,42%-5,45%.

"Kami masih tidak memiliki confidence bahwa pertumbuhan akan tumbuh lebih dari 5,64%," kata Doni.

Jika Indonesia bisa menggaet perusahaan yang relokasi dari China, investasi masih bisa menjadi daya dorong ekonomi tahun ini. Sayangnya, dia melihat kenyataannya Indonesia belum mampu.

Oleh karena itu, Doni menegaskan provinsi Jawa Barat harus segera mencari sumber perekonomian baru, salah satunya pariwisata. Untuk mengembangkan pariwisata, Doni melihat semua pihak harus berperan aktif. Beberapa caranya a.l. membuat kalender event, mengembangkan desa-desa wisata dan paket perjalanan wisata yang terintegrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini