Bisnis.com, JAKARTA - Harga jual PT Bank Permata Tbk. relatif murah dibandingkan dengan aksi korporasi perbankan lainnya. Namun, apabila dibandingkan dengan kondisi saat ini nilai tersebut tergolong premium.
Sebelumnya aksi akuisisi kursi pemegang saham pengendali industri perbankan berada pada kisaran 2-3 kali nilai buku (price to book value/PBV).
Namun Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan bahwa kondisi industri perbankan saat ini juga perlu diperhatikan. Sejumlah bank mencatat penurunan PBV.
“Seperti Bank Mandiri sekarang 2x PBV, BNI 1,4x PBV, BTN 1,1x PBV, jadi 1,77x PBV itu cukup premium, dengan catatan kondisi saat ini,” katanya kepada Bisnis, Kamis (12/12/2019).
Dengan demikian akan sulit bagi kedua pemegang saham pengendali (PSP) Bank Permata untuk melepas dengan harga di atas 2x PBV. Meskipun dari sisi fundamental, kinerja emiten berkode BNLI tersebut dalam tren positif sepanjang tahun ini.
Alfred juga mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut nantinya akan mengkerek harga saham BNLI di pasar hingga mendekati 1,77x PBV. “Karena tentu saja Bangkok Bank membeli dengan 1,77x PBV dengan pertimbangan nilai BNLI di atas 1,77x PBV,” katanya.
Namun tentu saja hal yang perlu diperhatikan adalah kehadiran Bangkok Bank tidak serta merta akan membuat kinerja BNLI terkerek signifikan. Belajar dari aksi korporasi sebelumnya, kinerja Bank Bukopin tidak berubah signifikan meskipun bank asal Korea Selatan, Kookmin memiliki 22,00% saham.
Belum lagi kondisi bank umum kelompok usaha (BUKU) III saat ini terbilang berat. Persaingan perebutan likuiditas masih akan menjadi isu bagi bank bermodal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun pada tahun depan.
Seperti diketahui, Bangkok Bank Pcl. telah menandatangani perjanjian pembelian saham Bank Permata dari Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk. Ketiga entitas sepakat transaksi dilakukan dengan harga sebesar 1,77x PBV atau senilai Rp37,43 triliun dengan harga indikatif Rp1.498 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel