Penunjukan Dewan Pengawas KPK, Presiden Tak Mau Salah Pilih

Bisnis.com,13 Des 2019, 17:43 WIB
Penulis: Newswire
Selembar kain hitam yang menutupi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersibak saat berlangsungnya aksi dukungan untuk komisi tersebut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019)./ANTARA FOTO-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo tak ingin anggota Dewan Pengawas KPK menjadi sasaran kecaman.

Presiden Jokowi menyatakan dirinya tidak mau keliru memilih anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK).

"Jangan sampai kita keliru kemudian masyarakat ada yang tidak puas kemudian malah di-bully, kasihan," kata Presiden Jokowi ketika memberikan keterangan mengenai pemilihan anggota Dewas KPK di Istana Negara Jakarta, Jumat (13/12/2019).

Presiden menyebutkan pemilihan Dewas KPK hingga saat ini belum rampung, namun masih dalam finalisasi.

"Belum rampung, baru finalisasi, kita juga sama melihat satu per satu track record-nya seperti apa, integritasnya, kita jangan sampai keliru kemudian masyarakat ada yang tidak puas," ucapnya menegaskan.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan nama-nama calon Dewan Pengawas KPK sudah berada di kantong Presiden Jokowi.

"Nama Dewas KPK sudah sampai di kantong presiden," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (12/12).

Mahfud tidak menjawab apakah nama-nama Dewas KPK yang sudah di kantong Presiden Jokowi berasal dari kalangan akademisi, advokat atau lainnya.

"Kalau saya sebut sekarang enggak ada kejutan namanya. Pokoknya sudah ada di kantong Presiden," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan nama-nama Dewan Pengawas KPK akan diumumkan pada 20 Desember 2019.

"Ya kan belum final, nanti tanggal 20 (Desember) lah final," kata Pratikno di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini