Ini Strategi Bank Mandiri Pacu Pendapatan Nonbunga pada 2020

Bisnis.com,16 Des 2019, 07:53 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawan melayani nasabah di Bank Mandiri Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (2/10/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus berupaya memperbesar pendapatan nonbunga atau fee based income/FBI di 2020. Berbagai upaya pun dilakukan perseroan untuk memacu pertumbuhan pendapatan nonbunga tersebut.

Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi menyampaikan, fee based perseroan diproyeksikan dapat tumbuh mencapai sekitar 3 persen -  4 persen tahun depan, yang masih akan didorong dari FBI transaksi bank garansi, trade and cash management, serta biaya admin kartu, baik kredit maupun debit.

“Untuk pencapaian fee based di tahun 2020, beberapa inisiatif baru kami lakukan seperti pembentukan business solution center sebagai salah satu upaya meningkatkan fee based dari sisi trade and services,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.

Di samping itu, tutur Hery, perseroan juga akan meresmikan fitur online on boarding dimana nasabah hanya perlu melakukan scan QR Code untuk membuka rekening tabungan tanpa harus datang ke cabang.

Fitur baru tersebut diharapkan juga dapat meningkatkan fee based dari sisi biaya admin deposit dan admin kartu.

Adapun, hingga September 2018, perseroan mencatat capaian FBI mencapai Rp19 triliun. Sementara itu, per Oktober 2019, FBI Bank Mandiri tumbuh mencapai sekitar Rp22 triliun atau tumbuh sekitar 3,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) jika di bandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Hingga saat ini, kontribusi terbesar FBI Bank Mandiri berasal dari komisi/provisi, dengan komposisi mencapai sekitar 45 persen - 50 persen. Di akhir  2019, FBI Bank Mandiri diproyeksikan dapat mencapai sekitar Rp27 triliun,” katanya.

Untuk menjaga fee based Bank Mandiri agar tetap tumbuh di akhir tahun 2019, lanjut Hery, Bank Mandiri fokus pada beberapa transaksi yang dapat menghasilkan fee based, di antaranya fee based dari transaksi forex dan surat berharga, admin kredit, serta admin deposit tanpa mengesampingkan pendapatan fee dari transaksi lainnya.

Pada kesempatan berbeda, SEVP Transaction Banking and Retail Sales PT Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan terkhusus transaction banking retail menyumbang pendapatan fee-based sebesar Rp2,6 triliun atau meningkat lebih dari 7 persen yoy per November 2019.

Adapun, pencapaian pendapatan tersebut saat ini paling tinggi berasal dari transaksi yang dihasilkan melalui channel ATM, EDC, Mandiri Online dan e-commerce. Hingga akhir 2019, Thomas memproyeksikan pendapatan fee dari transaction banking retail akan mencapai Rp2,9 triliun.

“Untuk mencapai target fee-based income tersebut, Bank Mandiri mengeluarkan berbagai strategi Close-The-Gap berupa inisiatif program promosi baik untuk skala nasional maupun regional seperti undian minicooper untuk peningkatan transaksi EDC, promo untuk pengguna baru mandiri online e-voucher Tiket.com senilai Rp150.000, promo transaksi pembelian pulsa & paket data di seluruh e-channel Mandiri, program undian Wisata Turki bagi pengguna Telkomsel yang melakukan transaksi pulsa dan paket data,” ujarnya.

Selain program promosi, imbuh Thomas, Bank Mandiri fokus melakukan retensi merchant dan pengguna dengan melakukan monitoring dan menjaga kelancaran transaksi di seluruh layanan e-channel yang dikelola, memastikan percepatan pemasangan atau migrasi ke mesin baru, serta peningkatan awareness baik untuk produk maupun promo dengan melakukan pemasangan materi collateral secara above the line maupun below the line.

“Diharapkan tahun depan pencapaian pendapatan dari FBI e-channel ini dapat tumbuh lebih tinggi dari tahun 2019 mengingat penetrasi layanan digital semakin luas dan menjadi kebutuhan masyarakat luas,” jelasnya.

Dia menambahkan, dari segi back-end, Bank Mandiri akan fokus pada pengembangan Application Programming Interface (API) Portal untuk percepatan integrasi development fitur baru dengan partner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini