Kresna Sekuritas : Aliran Dana Asing ke Pasar Obligasi Berpotensi Tembus Rp150 Triliun pada 2020

Bisnis.com,19 Des 2019, 14:42 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Kresna Sekuritas memperkirakan dana asing masuk ke instrumen surat utang Tanah Air menembus Rp130 triliun hingga Rp150 triliun pada 2020.

Dalam hasil risetnya, analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra mengatakan pada tahun ini aliran dana asing ke instrumen surat utang sebesar Rp176,4 triliun secara tahun berjalan hingga 26 November 2019.

Adapun, aliran dana asing pascapemilihan umum dikarenakan beberapa hal. Pertama, kenaikan rating dari BBB- menjadi BBB oleh S&P. Kedua, pertumbuhan ekonomi berada di level 5% dengan inflasi yang stabil di level 3%.

Ketiga, pemangkasan suku bunga acuan yang agresif sepanjang tahun sebagai solusi mengimbangi tekanan eksternal. Terakhir, prospek politik yang stabil.

Menurutnya, dana asing bakal terus masuk ke pasar surat utang pada 2020 dengan asumsi imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun turun menyentuh 6,65%.

Sebagai gambaran, menurut laman worldgovernmentbonds.com, imbal hasil SUN tenor 10 tahun sebesar 7,46% atau memiliki selisih sebesar 558 basis poin dengan Tresuri AS tenor 10 tahun.

“Kami berekspektasi aliran dana asing sebesar Rp130 triliun hingga Rp150 triliun pada 2020 yang kami antisipasi mengubah imbal hasil SUN tenor 10 tahun ke 6,65%,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan suku bunga acuan pada 2020 bakal berada di level rendah yakni di kisaran 4,5% hingga 4,75%. Menurutnya, RI masih bermasalah dengan defisit transaksi berjalan sejak 2012 sehingga mengompensasi melalui aliran dana asing. Dia menilai langkah pelonggaran moneter untuk menarik masuknya dana asing.

“Kami mengantisipasi Bank Indonesia akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan dengan pemangkasan tambahan 25 basis poin hingga 50 basis poin pada 2020 untuk meningkatkan aliran dana asing,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini