Tingkatkan 1 Persen Pertumbuhan Ekonomi, Sumut Butuh Investasi Rp54 Triliun

Bisnis.com,20 Des 2019, 18:28 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Kereta api bandara Railink melintasi jalur rel layang ketika pengoperasian jalur tersebut di Medan, Sumatera Utara, Selasa (3/12/2019). PT KAI Divre I Sumut secara resmi mengoperasikan jalur layang kereta api penumpang bandara dari dan menuju Bandara Kualanamu guna meminimalisir kemacetan di pintu perlintasan Kota Medan./Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, MEDAN — Bank Indonesia menilai Sumatra Utara membutuhkan investasi sekitar Rp54 triliun untuk menambah pertumbuhan ekonomi Sumut sebesar 1%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara (Sumut) Wiwiek Sisto Widayat mengatakan momentum perbaikan investasi tetap terjaga dengan masuknya peran swasta  yang bergerak di bidang industri pengolahan di berbagai kawasan industri. 

"Disamping itu,  permintaan eksternal diproyeksi mengalami akselerasi di 2020, seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi global, " kata Wiwiek dikutip Jumat (20/12/2019).

Wiwiek mengatakan investasi diperkirakan terakselerasi seiring dengan berlanjutnya berbagai proyek multiyears yang mendukung konektivitas di Sumut. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung-Parapat yang mendorong  kelancaran distribusi antara kawasan metropolitan, kawasan industri, dan kawasan wisata.

Selain itu, BI optimistis pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara diproyeksikan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5%  year-on-year (yoy) pada 2020. Pertumbuhan tersebut bersumber dari akselerasi daya beli, ekspor, hingga investasi.

Dia memaparkan konsumsi rumah tangga diperkirankan meningkat, ditopang oleh perbaikan daya beli masyarakat.  Apalagi, Upah Minimum Provinsi (UMP) 2020 tercatat Rp2,49 juta, meningkat 8,5% dari tahun lalu. Peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan UMP 2019 yang hanya naik 8,03%.

Menurutnya besaran upah minimum di beberapa kabupaten/kota juga sesuai dengan peningkatan UMP Provinsi., seperti di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Simalungun  sebagai pusat industri Sumut.

“Di samping itu, harga komoditas ekspor utama yakni minyak kelapa sawit juga disinyalir mengalami perbaikan di pasar internasional,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini