PDAM Tirta Musi Didorong Cari Sumber Air Baku Baru

Bisnis.com,22 Des 2019, 17:26 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Permukiman kumuh di bantaran anak Sungai Musi di Palembang, Sumatra Selatan./Antara-Feny Selly

Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang meminta Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Musi mencari sumber baru untuk air baku sebagai cadangan mana kala air Sungai Musi tak layak lagi.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan PDAM seharusnya sudah memikirkan upaya mencari sumber air baku lain selain Sungai Musi. Apalagi, saat ini air Sungai Musi sudah keruh sehingga menjadi kendala perusahaan daerah tersebut.

"Harusnya ketersediaan sumber air baku cadangan sudah menjadi bagian dari program PDAM. Penting bagi perusahaan untuk memikirkan hal ini sebagai bagian dari kebersinambungan pelayanan ke masyarakat," katanya baru-baru ini.

Harnojoyo mengingatkan, PDAM harus proaktif hingga ke tingkat pusat untuk pembuatan sumber air baku baru. Menurutnya, ketersediaan sumber baru air baku adalah hal penting yang harus menjadi perhatian PDAM untuk pelayanan kepada masyarakat.

"Pemkot Palembang sudah memikirkan untuk pembuatan embung di wilayah Gandus untuk sumber air baku, oleh karena itu sudah seharusnya PDAM juga ikut bersama-sama memikirkan percepatan hal ini," katanya.

Dia menambahkan, kesejahteraan masyarakat bukan hanya ketersediaan air bersih dan air minum. Namun juga berkaitan dengan ketepatan rencana kerja anggaran yang dilakukan.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirta Musi Harobin Mustofa menjelaskan, PDAM Tirta Musi memiliki 290.573 pelanggan. Sementara kapasitas produksi baru mencapai 3.920 liter per detik, atau yang hanya mampu melayani 274.700 pelanggan. Artinya, terdapat kekurangan sektar 300 liter - 400 liter per detik.

"Saat ini ada penundaan pasang baru sebanyak 15.000 calon pelanggan baru. Akibat minus ini pengaliran air ke pelanggan hanya 12 jam per hari. Ini tantangan terberat apalagi PDAM Tirta Musi adalah percontohan bagi daerah lain," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini