China Luncurkan Dukungan untuk Sektor Swasta

Bisnis.com,23 Des 2019, 13:55 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Properti China./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – China meluncurkan serangkaian kebijakan terbaru untuk mendukung sektor swasta, yang selama ini telah menjadi sumber tenaga kerja terbesar di negara itu.

Dilansir Bloomberg, Dewan Negara China mengumumkan serangkaian langkah untuk membantu perusahaan swasta mendapatkan akses pasar yang lebih baik dan perlakuan regulasi yang sama dengan perusahaan milik negara.

Di antara kebijakan yang akan diambil adalah pembukaan lebih lanjut industri-industri utama kepada investor non-pemerintah, termasuk di sektor energi dan keuangan, serta memfasilitasi penjualan ekuitas dan obligasi oleh bisnis sektor swasta.

Tekanan pada pembuat kebijakan untuk bertindak telah meningkat ketika tariff impor AS menekan permintaan untuk ekspor China dan serta kampanye untuk mengendalikan industri perbankan bayangan yang memperketat ketersediaan pembiayaan.

Sektor swasta, yang menyumbang sekitar 90 persen lapangan kerja baru di China, terpukul paling oleh rezim peraturan yang menguntungkan perusahaan-perusahaan milik negara.

Sulit untuk mengecilkan betapa pentingnya perusahaan swasta bagi perekonomian China. Mereka menyumbang 50 persen dari pendapatan pajak negara, 60 persen dari produk domestik bruto dan 80 persen dari pekerjaan perkotaan, menurut data statistik pemerintah.

Dengan pertumbuhan ekonomi paling lambat sejak awal 1990-an, bisnis swasta terancam oleh kebangkrutan dan gagal bayar. Ancama ini mendorong Presiden Xi Jinping pada akhir 2018 untuk berjanji "tidak menggoyahkan" dukungan untuk sektor ini.

Sejak itu, Beijing telah meluncurkan sejumlah kebijakan yang mendukung, termasuk pemotongan pajak dan langkah-langkah untuk mendorong pinjaman bank kepada perusahaan swasta.

Pengumuman hari Minggu tersebut diucapkan oleh media milik pemerintah sebagai eskalasi dari dukungan tersebut.

Mengarahkan lebih banyak dukungan kepada perusahaan-perusahaan swasta juga dapat membantu pemerintah China mengatasi salah satu kritik utama AS terhadap China dalam konflik perdagangan kedua negara bahwa subsidi kepada perusahaan-perusahaan milik negara telah menciptakan keuntungan yang tidak adil.

Kesepakatan perdagangan fase satu yang diharapkan akan ditandatangani pada bulan Januari tidak membahas masalah itu untuk saat ini, menurut perincian yang dirilis oleh China.

Berikut ini langkah-langkah yang diuraikan dalam dokumen tersebut:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini