5 Berita Populer Finansial, Produk yang Bikin Jiwasraya Hancur dan CIMB Niaga Menduga Rasio NPL Penerusan Kredit Bank Tinggi Karena Hal Ini

Bisnis.com,23 Des 2019, 18:20 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Pejalan kaki melintas di dekat logo PT Asuransi Jiwasraya, di Jakarta, Jumat (12/10/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

1. Ini Kisah Produk JS Plan yang Bikin Jiwasraya 'Hancur'

Kemelut kondisi keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terjadi akibat satu produk, yakni saving plan atau JS Plan. Seperti apa produk tersebut dan bagaimana bisa menimbulkan masalah?

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan bahwa produk JS Plan pertama kali diperkenalkan pada 2013. Baca selengkapnya di sini

2. CIMB Niaga Menduga Rasio NPL Penerusan Kredit Bank Tinggi Karena Tekfin

PT Bank CIMB Niaga Tbk. menduga tingginya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) penerusan kredit (channeling kredit) industri perbankan diakibatkan salah satunya karena perusahaan teknologi finansial (tekfin).

Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, tingginya rasio NPL penerusan kredit sebenarnya dapat dianggap wajar. Baca selengkapnya di sini

3. BRI Syariah Kantongi Tambahan Kuota KPR FLPP Tahun 2020

PT Bank BRI Syariah Tbk. mendapat tambahan kuota penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk periode 2020.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis disebutkan, BRI Syariah akan mendapat kuota penyaluran KPR bersubsidi untuk 8.700 unit hunian di 2020. Baca selengkapnya di sini

4. BNI Syariah Proyeksi KPR Tumbuh 11 Persen

PT Bank BNI Syariah memproyeksikan pertumbuhan double digit pada penyaluran pembiayaan rumah menutup tahun 2019.

Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Rima Dwi Permatasari menyampaikan bahwa hingga November 2019, outstanding pembiayaan properti BNI Syariah, yaitu BNI Griya iB Hasanah tercatat sebesar Rp13,06 triliun atau tumbuh 11% secara tahunan (year-on-year/yoy). Baca selengkapnya di sini

5. AJB Bumiputera 1912: Berubah Menjadi Semi Mutual, Efektifkah?

Wacana perubahan bentuk perusahaan menjadi semi mutual, penyusunan skema bisnis baru, dan penjualan aset menjadi pembahasan dari jajaran direksi baru AJB Bumiputera 1912.

Efektifkah menyehatkan perseroan yang dirundung defisit sejak 1997? Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini