Bukopin Umumkan Rencana Penawaran Saham Baru di Awal 2020

Bisnis.com,02 Jan 2020, 12:19 WIB
Penulis: Lalu Rahadian
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Bukopin di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Bukopin Indonesia Tbk. umumkan rencana menambah modal dengan melakukan right issue atau penawaran umum terbatas saham seri B sebanyak 4.660.763.499 lembar.

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan yang dikutip Rabu (1/1), Penawaran saham ini dilakukan Bank Bukopin terlebih dahulu kepada pemegang saham eksisting melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Penawaran ini akan berlaku efektif 28 Februari mendatang.

“Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung perkembangan bisnis perseroan,” tulis Bank Mayapada dalam keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia.

Bank Bukopin menyebut ada kemungkinan pemegang saham utama perseroan yakni PT Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank, Co., Ltd. akan menggunakan haknya untuk memesan saham tersebut. Jika kedua pemegang saham utama Bukopin ini menggunakan haknya, maka porsi kepemilikan mereka dapat bertambah hingga lebih dari 24 persen.

Saat ini Bosowa Corporindo merupakan pemegang saham pengendali Bank Bukopin dengan porsi kepemilikan mencapai 23,39 persen. Kemudian, Kookmin Bank tercatat memiliki 22 persen saham perseroan per September 2019.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo sempat mengatakan aksi korporasi ini diharapkan dapat menambah rasio kecukupan modal perseroan sebesar 2 persen-3 persen. Hingga kuartal III/2019, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau CAR Bank Bukopin sebesar 13,56 persen.

Bank Bukopin memproyeksikan dana yang akan masuk ke perseroan dari penerbitan saham ini mencapai Rp2,5 triliun. Jika proyeksi ini terwujud, maka KPMM emiten berkode BBKP ini akan mencapai 15 persen-16 persen.

Per kuartal III/2019 Bank Bukopin tercatat membukukan laba bersih Rp150,58 miliar atau tumbuh 9,79 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Meskipun tumbuh, kinerja hingga September 2019 ini melambat apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada September 2018 perseroan mampu membukukan laba bersih Rp 327,48 miliar atau tumbuh 63,61 persen yoy. Perlambatan pertumbuhan laba per September 2019 salah satunya disebabkan penurunan pendapatan bunga bersih, yang tercatat turun 38,71 persen yoy menjadi Rp1,34 triliun.

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Bukopin juga turun dari 3,14 persen per September 2018 menjadi 1,90 persen per September 2019.

Dari sisi intermediasi, pertumbuhan penyaluran kredit perseroan turun 0,61 persen yoy menjadi Rp66,56 triliun di periode tersebut. Kemudian, rasio kredit bermasalah atau NPL gross perseroan meningkat dari 5,62 persen ke level 5,99 persen per September 2019. NPL nett perseroan meningkat dari 3,76 persen ke level 3,81 persen menutup kuartal III/2019 ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini