Konten Premium

Membersihkan Bursa dari Saham Gorengan Penuh 'Kolesterol'

Bisnis.com,03 Jan 2020, 16:16 WIB
Penulis: Tim Bisnis Indonesia
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — “Jangan sampai ada saham harga Rp100 per lembar digoreng terus menjadi Rp1.000 terus naik lagi sampai Rp4.000. Ini menyangkut kepercayaan. Saham gorengan tidak boleh ada lagi.”

Pernyataan keras itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam pembukaan perdagangan pasar saham 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Praktik goreng menggoreng saham bukanlah hal baru di pasar modal, sebuah aktivitas di mana harga saham bisa naik tinggi dalam waktu singkat dan jatuh kembali secara tiba-tiba, atau sebaliknya. Saham gorengan pun seringkali tak likuid dan dimanfaatkan oleh bandar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini