Buntut Pembunuhan Soleimani, Inggris Keluarkan Travel Warning

Bisnis.com,04 Jan 2020, 18:22 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Bendera Inggris/public domain
Bisnis.com, JAKARTA - Inggris memperingatkan warganegaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke Irak, khususnya di luar wilayah Kurdistan, serta Iran, kecuali perjalanan penting, menyusul kematian Qassem Soleimani. 
 
"Mengingat ketegangan yang meninggi di wilayah itu, Kementerian Luar Negeri kini menyarankan warga untuk tidak bepergian ke Irak, dengan pengecualian wilayah Kurdistan Iraq, serta mempertimbangkan secara hati-hati apakah penting bepergian ke Iran," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Sabtu (4/1/2020).
 
Kemenlu Inggris akan terus meninjau keputusan itu.

Jenderal Qasem Soleimani, komandan pasukan elit Quds Iran, dilaporkan tewas dalam serangan pasukan Amerika Serikat di Irak, Jumat (3/1/2020).

Pentagon mengonfirmasi Soleimani dibunuh atas arahan Presiden Donald Trump dalam serangan di Bandara Internasional Baghdad yang menewaskan sejumlah orang. Militer AS beralasan perlu mengambil tindakan tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qasem Soleimani.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah pengunjuk rasa mengepung kedutaan AS di Baghdad dan terjadi bentrokan dengan pasukan AS di lokasi. Pentagon menyebut Jenderal Soleimani menyetujui serangan terhadap kedutaan.

"Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds-nya bertanggung jawab atas kematian ratusan anggota pasukan Amerika dan koalisi dan melukai ribuan lainnya," bunyi pernyataan Pentagon.

Jenderal Soleimani merupakan tokoh utama dalam rezim Iran. Pasukan Quds-nya, sebuah unit elit di Garda Revolusi Iran, melapor langsung ke Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Soleimani dipuji sebagai tokoh nasional yang heroik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini