5 Berita Populer Market, JSMR Divestasi 8 Persen Saham Trans-Marga Jateng dan UNTR Incar Penjualan Alat Berat hingga 3.000 Unit

Bisnis.com,06 Jan 2020, 18:46 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Sejumlah kendaraan melintasi Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/12/2019). PT Jasa Marga Tbk memprediksi selama libur panjang Natal dan Tahun Baru diperkirakan ada 479.049 kendaraan melintas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah maupun layang, dengan tujuan Bandung 51 persen dan Trans Jawa 49 persen./ANTARA - Fakhri Hermansyah

1. Divestasi 8 Persen Saham Trans-Marga Jateng, JSMR Kantongi Rp427 Miliar

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mendapatkan dana segar hasil divestasi sebagian sahamnya di PT Trans Marga Jateng.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, perseroan telah menandatangani Akta Jual Beli Saham Trans Marga Jateng dengan PT Trans Optima Luhur pada Senin (30/12/2019). Baca selengkapnya di sini

2. United Tractors (UNTR) Incar Penjualan Alat Berat hingga 3.000 Unit

PT United Tractors Tbk. membidik volume penjualan alat berat sekitar 2.900 hingga 3.000 unit pada 2020 sejalan dengan prospek industri batu bara yang relatif sama dengan kondisi pada tahun lalu.

Investor Relation United Tractors Ari Setiyawan mengungkapkan bahwa tren harga batu bara pada 2020 masih sama dengan 2019. Baca selengkapnya di sini

3. Menanti Anak Usaha BUMN Melantai di Bursa pada 2020

Pada 2019, tak ada satu pun emiten pendatang baru yang berasal dari keluarga badan usaha milik negara (BUMN). Bagaimana prospeknya pada 2020?

Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, setidaknya ada tiga perusahaan pelat merah yang mematangkan rencana initial public offering (IPO) anak usahanya pada tahun ini. Baca selengkapnya di sini

4. Ketegangan AS-Iran Dinilai Berdampak Terbatas untuk Pasar Asia

Serangan udara oleh Amerika Serikat yang menewaskan jenderal Iran Qasem Soleimani menyeret turun bursa Asia.

Namun, sejumlah analis menilai eskalasi gesekan antara AS dan Iran akan berdampak terbatas pada pasar saham Asia. Baca selengkapnya di sini

5. Rupiah Terancam Terdepresiasi Pekan Ini

Mata uang rupiah terancam terdepresiasi pada perdagangan pekan ini seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah sehingga menjauhkan investor dari aset berisiko, termasuk rupiah.

Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa memanasnya hubungan antara AS dan Iran setelah serangan rudal AS yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani, baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini