Industri AMDK Diyakini Tumbuh 10 Persen, Jawa dan Bali masih Jadi Pasar Utama

Bisnis.com,07 Jan 2020, 17:44 WIB
Penulis: Peni Widarti
Ilustrasi - Botol minuman/phys.org

Bisnis.com, SURABAYA – Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) tahun ini diharapkan bisa lebih bersaing dan tumbuh hingga 10 persen seiring dengan mulai beroperasinya infrasktuktur yang gencar dibangun pemerintah.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin), Rachmat Hidayat mengatakan dengan beroperasinya infrastruktur baru terutama di wilayah timur Indonesia diharapkan bisa menekan biayalogistik sehingga produk AMDK lebih bersaing di luar Jawa.

"Diharapkan infrastruktur baik laut dan jalan yang dibangun bisa segera beroperasi karena itu memberikan sinyal yang mendorong penurunan biaya logistik dan masyarakat di luar Jawa bisa mengkonsumsinya,” jelasnya, Selasa (7/1/2020).

Dia mengatakan, kontribusi konsumsi untuk produk AMDK sebanyak 60% masih dikuasai oleh pasar di Jawa dan Bali, dan tertinggi ada di Jabodetabek disusul Jawa Timur. Sementara itu konsumsi di wilayah timur masih belum setinggi Pulau Jawa.

Rachmat mengungkapkan tahun lalu industri AMDK ini pun hanya tumbuh sekitar 9% dibawah target semula 10%. Kondisi tersebut merupakan sebagian dari dampak perlambatan ekonomi di kuartal terakhir 2019.

“Pengusaha berharap tahun ini pemerintah melalui kebijakannya bisa membuat situasi investasi semakin kondusif, agar industri ini bisa tumbuh dengan baik,” imbuhnya.

Dia menambahkan, tantangan industri AMDK yang masih akan dihadapi adalah agabimana mengembangkan investasi baru atau saat membuka lokasi pabrik dan mencari sumber air yang baru. Tantangan ini juga berkaitan dengan masalah perizinan dari pemerintah setempat.

“Jika kita menciptakan situasi dan regulasi yang lebih baik lagi, maka laju investasi di AMDK juga bisa lebih cepat,” imbuhnya.

Selain itu, tambahnya, momen-momen tertentu seperti Ramadhan dan Lebaran serta Natal di penghujung tahun juga menjadi andalan industri AMDK untuk menggenjot penjualan tahun ini.

“Biasanya ketika dua momen hari besar keagamaan itu, konsumsi AMDK bisa meningkat, tapi yang Nataru 2019 kemarin kami belum hitung detail berapa pertumbuhannya dibandingkan hari normal,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini