Bisnis.com, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan pasokan makanan dan berbagai kebutuhan kesehatan maupun relawan sebagai antisipasi dalam penganggulangan bencana menyusul adanya prediksi cuaca ekstrem oleh BMKG.
“Ini adalah kesiapan kita berdoa mudah-mudahan instensitas hujan tidak tinggi, khususnya di hulu sungai agar masyarakat tidak membuang sampah sembarang dan memberikan hambatan aliran sungai,” katanya dalam rilis, Selasa (7/1/2020).
Selain itu, dia mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor dengan tingkat kemiringan tanah 45 derajat diharapkan agar mengamankan diri pada saat terjadi hujan lebat.
“Untuk antisipasi longsor, karena beberapa daerah kabupaten di Jatim memiliki kontur tanah yang clay atau lumpur,” imbuhnya.
Pemprov Jatim, katanya, juga sudah mengirim surat kepada seluruh bupati dan walikota untuk siaga penanggulangan bencana, termasuk siaga call center 24 jam. Selain itu, juga bekerja sama dengan polisi dan TNI yang juga siaga membantu bila terjadi bencana, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Alat-alat juga sudah siaga, perahu karet jika banjir, dan tenaga dapur umum yang akan menyiapkan makanan, serta obat-obatan yang dibutuhkan,” katanya.
Heru menambahkan, pada saat curah hujan tinggi yang perlu diwaspadai adalah daerah hulu hingga hilir karena dapat berpotensi banjir. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan penjaga pintu air yang akan melakukan rekayasa aliran air yakni membuka pintu air ketika air sudah tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel