BI Dorong Implementasi QRIS di Jawa Tengah

Bisnis.com,07 Jan 2020, 11:31 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Kepala Grup Sistem Pembayaran, PUR, Layanan dan Administrasi BI Perwakilan Jawa Tengah Anton Daryono saat bertransaksi menggunakan sistem QRIS di Pasar Bulu, Semarang, Selasa (7/1/2020). Saat ini ada sekitar 15.000 QR code dari 13 PJSP yang beroperasi di wilayah Jawa Tengah telah diganti dengan QRIS. (Bisnis/Edi Suwiknyo)

Bisnis.com, SEMARANG — Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah mendorong implementasi Quick Respond Indonesia Standard (QRIS) di seluruh wilayah Jawa Tengah. 

Kepala Grup Sistem Pembayaran, PUR, Layanan dan Administrasi BI Perwakilan Jawa Tengah Anton Daryono menyebutkan bahwa implementasi QRIS sejalan dengan kebijakan bank sentral yang telah mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran nontunai untuk menggunakan mekanisme pembayaran tersebut per 1 Januari 2020. 

"QRIS akan memudahkan para pengguna, karena berbagai transaksi bakal mudah dilakukan," kata Anton seusai Launching Digitalisasi di Pasar Bulu Semarang, Selasa (7/1/2020). 

Anton menambahkan bahwa tren pembayaran saat ini mulai bergeser ke nontunai. Pertumbuhan pembayaran konvensional mulai tergeser dengan sitem pembayaran online

BI sejak beberapa tahun lalu memang cukup intensif mengampanyekan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Melalui GNNT, otoritas moneter sekaligus regulator di bidang sistem pembayaran tersebut ingin mendorong proses transaksi pembayaran agar lebih efisien dan transparan. 

Oleh karena itu, BI juga menggandeng stakeholder baik itu dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) untuk menyukseskan program tersebut. 

Di Pasar Bulu Semarang, misalnya, sebanyak 445 pedagang sudah dapat menyediakan solusi pembayaran elektronik kepada para pelanggan. Harapan Anton ke depan akan semakin banyak tempat yang menerapkan sistem serupa supaya target BI untuk mendorong transaksi pembayaran nontunai cepat terealisasi. 

"Ini bagian dari GNNT, jadi di sini tanda-tanda QR tadi sudah sesuai standar. Transaksinya pun sekarang lebih sederhana," imbuhnya. 

Anton mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 15.000 QR code dari 13 PJSP yang beroperasi di wilayah Jawa Tengah telah diganti dengan QRIS. Kendati tak menyebut berapa target penerapannya, Anton cukup optimis ini akan membantu target nasional yakni 25% pembayaran akan dilakukan secara nontunai pada 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini