Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mestika Dharma Tbk. melakukan penyesuaian suku bunga dasar kredit (SBDK). Bank menurunkan seluruh jenis SBDK sebanyak 5 basis poin (bps).
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, bank mematok kredit korporasi sebesar 10,71%, kredit ritel 11,01%, kredit mikro 11,01%, sedangkan KPR 10,86% dan NonKPR 10,91%.
Sekretaris Perusahaan Bank Mestika Suharto Kurniawan mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh adanya pertumbuhan dana murah (current account savings aacount/CASA) bank.
“Selain itu mengikuti BI rate yang cenderung turun menjadi 5,00%,” katanya kepada Bisnis, Senin (6/1/2020).
Seperti diketahui, sepanjang paruh kedua 2019 Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebanyak 100 bps. Hal ini merupakan respons dari kondisi pasar setelah sebelumnya, atau sepanjang 2018 BI mengkerek naik suku bunga acuan sebesar 175 bps.
Selanjutnya Bank Mestika akan melihat kondisi pasar untuk kembali menyesuaikan SBDK. “Bank tentu saja akan melihat pergerakan pasar dan kebijakan regulator,” jelasnya.
Berdasarkan laporan publikasi bank, per November 2019, dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 2,0% secara tahunan (year-on-year/yoy). CASA bank turun 2,1% yoy menjadi Rp4,13 triliun. Pada periode yang sama, deposito naik 6,1% yoy menjadi Rp4,49 triliun.
PT Bank Mestika Dharma Tbk. optimis dapat segera naik kelas ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III meski hal ini dipastikan tak bisa terwujud di 2020.
Adapun sebelumnya Presiden Direktur Bank Mestika Achmad Suherman Kartasasmita menyampaikan keinginan bank untuk naik kelas.
Akan tetapi, berdasarkan perhitungan saat ini, kemungkinan itu baru terwujud beberapa tahun ke depan. Berdasarkan laporan kinerja perseroan per kuartal III/2019, Bank Mestika memiliki modal inti Rp3,41 triliun.
Menurut Achmad, rencana naik kelas sejalan dengan upaya meningkatkan kemampuan bersaing di bisnis ritel, UMKM, dan korporasi. “Saat ini ekuitas kami sudah di angka Rp3,4 triliun, jadi masih perlu beberapa tahun lagi untuk merealisasikan rencana tersebut,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel