Sepanjang 2019, Jumlah Penumpang Pelni Naik 33 Persen

Bisnis.com,07 Jan 2020, 16:43 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
KM Kelud, paling diminati penumpang sepanjang 2019/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mampu mencatatkan pertumbuhan jumlah penumpang hingga 33 persen sepanjang 2019.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan penumpang yang telah dilayani mencapai 4.808.716 orang atau naik 33 persen dibandingkan dengan 2018. Tahun 2018 penumpang yang dilayani mencapai 3.615.817 orang.

"Kenaikan jumlah pelanggan didasari beberapa hal, di antaranya tingkat pelayanan yang semakin baik, kemudahan cara memperoleh tiket yang dapat diakses dengan gawai, cara pembayaran yang semakin mudah dengan kartu debit, serta kebijakan bagasi gratis hingga 40 kilogram dengan syarat dan ketentuan yang berlaku untuk setiap penumpang menjadi daya tarik bagi masyarakat," kata Yahya, Selasa (7/1/2020).

Yahya mengapresiasi kinerja semua pihak yang terlibat dalam layanan perseroan, seperti Nakhoda dan para ABK, kepala cabang, dan seluruh staf yang telah berperan aktif dalam memasarkan produk Pelni.

Yahya menuturkan kenaikan jumlah penumpang terjadi pada rute Jakarta-Batam-Belawan dengan KM Kelud. Jumlah penumpangnya mencapai 393.924 orang atau naik sebesar 107 persen dibandingkan dengan 2018 sebanyak 190.607 orang. 

Kenaikan tersebut, lanjut Yahya, menjadikan KM Kelud sebagai kapal penumpang yang paling diminati pelanggan.

Terdapat lima kapal dengan tipe 2000 pax yang mengalami kenaikan siginifikan, terdiri atas :

Sepanjang 2019, Pelni mengoperasikan 26 kapal trayek Nusantara atau kapal jarak jauh ke berbagai rute dengan kapal tipe 3000 pax 1 unit, tipe 2000 pax 9 unit dan kapal tipe 1000 pax 9 kapal.

Dari 12 kapal tipe 3.000 dan 2.000 pax terdapat 2 kapal 3 in1 yang dapat mengangkut orang, kendaraan, dan kontainer sebanyak 2 kapal, yakni KM. Ciremai dan KM. Dobonsolo.

Pelni juga mengoperasikan 1 unit kapal Roro, 1 unit kapal Fery Cepat, dan 46 trayek kapal perintis untuk menghubungkan daerah maju ke daerah terpencil tertinggal, terdepan dan perbatasan (T3P). 

"Dengan layanan kapal trayek Nusantara dan kapal perintis kami hampir melayari seluruh Nusantara,” ujar Yahya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini