Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Syariah pada 2019 mampu membukukan pertumbuhan aset sebesar 22,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp8,63 triliun . Hal itu didukung oleh pembiayaan serta penghimpunan dana yang cukup agresif.
"Financing kami tumbuh 15,22% menjadi Rp5,64 triliun, sedangkan funding tumbuh 12,69% menjadi Rp6,20 triliun pada tahun lalu," kata Direktur Utama PT Bank BCA Syariah John Kosasih dalam media updates BCA Syariah, Rabu (8/1/2020).
Adapun, John menyebutkan pembiayaan yang tumbuh agresif tersebut dikontribusi oleh segmen-segmen produktif, seperti infrastruktur pembangkit tenaga listrik, dan pembangunan jalan tol.
"Kualitas pembiayaan atau non-performing financing juga selalu dapat dipertahankan pada posisi rendah yakni 0,58%," ucapnya.
Di samping itu, John memaparkan rasio kecukupan modal BCAS juga di tutup pada posisi yang cukup tinggi, yakni 38,29%. Hal ini seiring dengan penyuntikan modal dari induk PT Bank Central Asia Tbk. sebesar Rp1 triliun pada kuartal keempat tahun lalu.
Sebelumnya, John menyebutkan modal yang besar ini, akan dapat digunakan perseroan untuk menggenjot pembiayaan ke segmen konsumer bahkan beberapa korporasi guna mempercepat ekspansi bisnis utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel