BRI Agro Optimistis Kredit Tumbuh Dua Digit

Bisnis.com,09 Jan 2020, 18:19 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Karyawan melakukan aktivitas di kantor cabang PT BRI Agroniaga Tbk, Jakarta, Rabu (26/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) optimistis pada tahun ini pertumbuhan kredit masih akan bertengger pada level dua digit.

Plt. Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang mengatakan bahwa optimisme tersebut karena melihat peluang dari 2019 yang juga menunjukkan tren terus bertumbuh. Sampai Desember 2019 dia memproyeksi kredit perseroan berada di kisaran 15% - 20% secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Begitu pula simpanan dana juga tren bertumbuh double digit. Jadi 2020 masih optimis kami patok doubel digit," katanya, Kamis (9/1/2020).

Ebeneser mengemukakan penyumbang pertumbuhan kredit berasal dari sektor yang beragam yakni menengah, ritel, dan konsumsi. Menurutnya, pada tahun ini perseroan juga tidak akan berfokus pada segmen tertentu.

Namun, pada lini bisnis utama yakni sektor agroniaga tentu tidak akan berubah. Menurutnya, ke depan perseroan akan lebih memperbesar porsi pada ritel dan konsumsi yang sepanjang 2019 porsinya masih di bawah 10%.

Meski demikian, pada sektor menengah perseroan akan memberlakukan limitasi khusus sebagai mitigasi risiko agar kualitas kredit atau non-performing loan (NPL) terus menurun.

Misalnya, untuk perusahaan pelat merah yang sebenarnya memiliki batas maksimum pemberian kredit (BMPK) Rp1 triliun, tetapi perseroan akan melihat lagi dan menentukan limitasi khusus.

Berdasarkan laporan presentasi kuartal III/2019 BRI Agro, segmen ritel dan menengah menyumbang rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terbesar, yang masing-masingnya tercatat sebesar 9,83% dan 6,49%. Sementara segmen konsumer menyumbang rasio NPL sebesar 4,51%.

Secara rata-rata, NPL gross BRI Agro tercatat di level 7,51% per September 2019. Padahal pada September 2018, NPL BRI Agro tergolong rendah, yaitu di level 2,96%.

Di samping itu, NPL BRI Agro secara nett tercatat meningkat dari 1,84% per September 2018 menjadi 4,86% per September 2019.

"Kalau sampai akhir tahun kemarin tren NPL sudah membaik dan kami pastikan di bawah ketentuan dari regulator," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendri Tri Widi Asworo
Terkini