Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tengah menjajaki program kerja sama dengan Pemerintah India.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menawarkan sejumlah kerja sama salah satunya di sektor industri kain sutera. Industri kain sutera merupakan salah satu sektor potensial untuk dikembangkan bersama negara berjuluk Anak Benua itu. Sulsel dan India dinilai memiliki kesamaan latar belakang dari sektor tersebut.
"India juga terkenal dengan suteranya. Kita ingin proses tradisional untuk sutera itu dipertahankan. Tetapi, kita harus membangun komitmen untuk meningkatkan produksi yang lebih besar," kata Nurdin saat menerima kunjungan Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar awat, di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Selasa (14/1/2020).
Nurdin memang telah bertekad untuk mengembalikan kejayaan kain sutera di masa kepemimpinannya. Kendati sutera masih menjadi produk yang banyak diminati, namun sejauh ini kain sutera di Sulsel seringkali terkendala pada proses produksi.
Adapun salah satu daerah penghasil kain sutera di Sulsel yakni Kabupaten Wajo. Di daerah ini, para penenun kain sutera memproduksi secara manual. Dari proses ternak ulat sutera, proses pembuatan benang, hingga proses menenun. Tak heran jika produk kain sutera asal Sulsel ditawarkan dengan harga yang garib.
"Melalui kerja sama ini, kami harap kejayaan sutera di Sulsel bisa benar-benar kembali. Sehingga sutera lebih dikenal dunia," terang Nurdin.
Duta Besar India untuk Indonesia Pradeep men industri sutera di Sulsel telah berkembang dengan baik, sebab masyarakat Sulsel memiliki jiwa dasar untuk berwirausaha. Pradeep menyatakan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama tersebut.
"Banyak kesempatan untuk kami bisa bekerjasama dengan pengusaha dan penduduk Sulsel. Apalagi Sulsel punya tradisi tentang sutera yang kuat," ungkapnya.
Indonesia, khususnya Sulsel dan India, merupakan daerah yang sama-sama memiliki tradisi sutera yang kuat. Sehingga,l menurut Pradeep perdagangan sutera Wajo dapat terhubung dengan perdagangan sutera India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel