NPL P2P Lending Stabil pada Akhir 2019

Bisnis.com,14 Jan 2020, 01:06 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Ilustrasi solusi teknologi finansial/flickr

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah platform Peer-to-Peer (P2P) lending menunjukkan realisasi Non Peforming Loan (NPL) yang cukup rendah pada akhir 2019. 
 
Co-Founder & CEO PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) Ivan Nikolas Tambunan mengatakan NPL per Desember 2019 mencapai 0,76 persen dari total penyaluran pembiayaan.
 
Hingga pertengahan Desember 2019, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif sebesar lebih dari Rp900 miliar kepada ribuan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Tiap bulannya, Akseleran menyalurkan pinjaman usaha sekitar Rp80 miliar.
 
NPL Akseleran sempat menunjukkan kenaikan usai Lebaran 2019, yakni menyentuh 4,15 persen. Hal itu kebanyakan disebabkan oleh nasabah yang terlambat membayar karena kesulitan arus kas. 
 
“Puncaknya Agustus-September 2019, lalu turun bertahap. Penurunan ini karena sudah dilunasi,” terangnya kepada Bisnis, Senin (13/1/2020).
 
Jika terjadi tunggakan pinjaman, Akseleran telah terfasilitasi dengan proteksi asuransi kredit yang saat ini menjamin pengembalian pokok pinjaman hingga 85 persen jika terjadi keterlambatan pembayaran oleh borrower lebih dari 90 hari. Adapun hapus buku tidak dapat dilakukan, kecuali sudah dibayar.
 
Sementara itu, Co-Founder & CEO PT Lunaria Annua Teknologi (KoinWorks) Benedicto Haryono mengungkapkan NPL pada akhir tahun lalu cukup stabil di level 0,8-0,9 persen. Hal ini dilakukan lantaran dilakukannya sistem credit scoring oleh perusahaan. 
 
“Kami masih cukup confident. Ada beberapa segmen borrower baru yang sedang kami pilot (uji coba). Channel-nya tentunya mitra kami,” ujarnya. 
 
Penyaluran pinjaman kepada UKM digital di KoinWorks tumbuh sebesar 15,29 persen sejak dari pertama berdiri pada 2016. Hingga akhir 2019, KoinWorks telah berhasil menyalurkan pinjaman hingga rata-rata Rp250 miliar per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini