Penjualan Eceran di Medan dan Denpasar Lesu

Bisnis.com,14 Jan 2020, 19:13 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Pedahang tengah melayani pembeli./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia mengindikasikan pada November 2019 sampai Desember 2019 masih terjadi kontraksi penjualan eceran di dua kota besar yakni Medan dan Denpasar.

Dikutip dari Survei Penjualan Eceran November 2019 yang dikeluarkan Bank Indonesia, Medan mengalami kontraksi penjualan eceran sebesar -6,5 (yoy) sementara di Denpasar mengalami kontraksi penjualan eceran -4,9% (yoy). Dalam laporan tersebut, Bank Indonesia bahkan memprakirakan penjualan eceran masih akan terkontraksi pada Desember 2019.

“Hal ini terindikasi dari pertumbuhan di Medan -9,4% [yoy], dan di Denpasar -4,8% (yoy) lebih dalam dari periode sebelumnya,” tulis Bank Indonesia dikutip Selasa (14/1/2020).

Secara lebih teperinci, bulan November penjualan eceran masih melambat dibandingkan dengan penjualan pada bulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2019 yang tumbuh 1,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan IPR Oktober 2019 sebesar 3,6% (yoy).

Sementara itu pada Desember 2019, Bank Indonesia memprediksi akan mengalami penurunan. Pasalnya IPR Desember 2019 sebesar 235,9 atau tumbuh terkontraksi -0,2% (yoy), turun 1,3% (yoy) pada November 2019.

Adapun penurunan ini bersumber dari komoditas barang budaya dan rekreasi yang tercatat mengalami kontraksi -17,0% (yoy), lebih dalam dari -12,0% (yoy) pada November 2019.

"Secara bulanan, penjualan eceran Desember 2019 diindikasi tumbuh meningkat dari bulan sebelumnya sejalan dengan meningkatnya permintaan pada Natal dan Tahun Baru," tulis Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini