Sahamnya Dikoleksi Asabri dan Jiwasraya, Ini Kata Bos Perusahaan Rajungan (PCAR)

Bisnis.com,15 Jan 2020, 16:57 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan rajungan, PT Prima Cakrawala Abadi Tbk. (PCAR) menyatakan transaksi saham perseroan di pasar modal di luar kendali manajemen.

Direktur Utama Prima Cakrawala Abadi Raditya Wardhana menegaskan tidak memiliki hubungan personal dengan Benny Tjokrosaputro yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Selain itu, perseroan juga tidak mengetahui alasan PT Jiwasraya dan PT Asabri mengoleksi saham PCAR dalam jumlah besar.

“Saya tidak memahami [alasan] kedua perusahaan memiliki saham di kami. Semua yang terjadi market [di luar kendali], kami fokus mengurusi operasional,” katanya dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (15/1/2020).

Sementara itu, saham PCAR telah disuspensi oleh regulator seiring dengan merosotnya harga saham perseroan secara signifikan. Saham perseroan telah disuspensi sejak 10 Januari 2020 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PCAR telah merosot 92,65% ke level Rp338 per saham. Di pasar negosiasi, PT Asabri tercatat beberapa kali melepas kepemilikan.

Misalnya, pada 14 Agustus 2019, perusahaan asuransi plat merah itu melepas 2,08 juta saham pada harga penutupan pasar Rp1.730 per saham. Pada 4 Juli 2019, PT Asabri juga melepas saham PCAR sebesar 15,53 juta di level Rp3.230 per saham.

Raditya mengaku tidak mengetahui alasan pelepasan saham itu. Adapun sampai dengan saat ini, PT Asabri masih memiliki 25,13% saham perseroan.

Di sisi lain, PCAR termasuk dalam portofolio saham yang dikoleksi oleh PT Jiwasraya. Saham emiten pengolahan rajungan itu meroket 2.006,3% pada 2018 dan menjadi saham dengan lonjakan harga tertinggi kedua setelah PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) yang terbang 6.367,39%.

Namun, kinerja saham PCAR itu loyo sepanjang 2019 karena terkoreksi 79,44%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini