Kembangkan Potensi Petani Sawit, Wilmar Gelar Hari Petani

Bisnis.com,15 Jan 2020, 17:20 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Wilmar/asosiasigulaindonesia.org

Bisnis.com, JAKARTA – PT Siak Prima Sakti (SPS) dari grup Wilmar menggelar program tahunan Hari Petani Wilmar (Wilmar Farmer’s Day) untuk meningkatkan kemampuan petani sawit swadaya dalam mengelola kebun dan meningkatkan produktivitasnya. 

Program tersebut berisikan penyuluhan penerapan praktik terbaik budi daya sawit serta praktik lapangan.

Manager Humas & Human Resource Siak Prima Sakti Beni Safari mengemukakan bahwa pendampingan para petani mitra perusahaan tidak berhenti pada tahap perolehan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) saja. Alih-alih demikian, pendampingan juga dilanjutkan dengan program pendampingan petani swadaya dalam budi daya yang digelar secara rutin.

"Perusahaan juga memberikan rekomendasi pemupukan sebagai pedoman bagi petani dalam menentukan dosis dan aplikasi yang tepat sesuai kebutuhan tanaman. Petani perlu mengadopsi metode dan teknik terbaik untuk meningkatkan hasil panen,” ujar Beni dalam keterangan tertulis, Rabu (15/1/2020).

Hari Petani Wilmar sendiri digelar pada 14-15 Januari 2020 di wilayah dua koperasi petani mitra Wilmar di Kabupaten Siak, Riau, yaitu Koperasi Sekato Jaya Lestari dan Tinera Jaya. Kedua koperasi tersebut juga bergerak juga di bawah pendampingan PT Permodalan Siak (Persi) yang merupakan badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Siak.

Kehadiran pendampingan ini diapresiasi oleh Ketua Koperasi Tinera Jaya Suhailis. Dia mengemukakan pendampingan ini memberikan tambahan informasi dan pengetahuan kepada petani mengenai cara berkebun yang lebih profesional, termasuk administrasi dan perencanaannya.

"Selama ini, petani berkebun dengan cara konvensional, padahal untuk memperoleh hasil yang lebih baik, petani perlu melakukan terobosan," kata Suhailis.

Senada dengan Suhailis, Ketua Koperasi Sekato Jaya Lestari Joarsa mengharapkan cara berkebun yang baik dan benar akan berujung pada peningkatan produktivitas sawit sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani.

"Sampai saat ini, masih ada produktivitas kebun sawit yang rendah sehingga memerlukan pendampingan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini