Ringkasan Perdagangan 16 Januari: IHSG Berbalik Menguat Tipis, Rupiah Terbaik di Asia

Bisnis.com,16 Jan 2020, 20:56 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta/Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun tertekan sepanjang perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu membalikkan posisi di saat-saat terakhir dan ditutup di zona hijau hari ini.

Penguatan IHSG juga diikuti oleh rupiah yang juga menghentikan pelemahannya, sekaligus menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Kamis (16/1/2020):

IHSG Berbalik Menguat Tipis, KLBF dan SMGR Penopang Utama

HSG ditutup berbalik menguat meskipun hanya 0,04 persen atau 2,68 poin ke level 6.275,19 dari level penutupan sebelumnya.

Pelemahan indeks mulai berlanjut dengan dibuka terkoreksi 0,12 persen atau 7,41 poin di posisi 6.275,96 pada Kamis (16/1) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.255,49-6.299,54.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor pertanian yang naik 1,48 persen dan perdagangan yang menguat 1,09 persen. Empat sektor lainnya bergerak negatif, didorong oleh sektor aneka industri yang menguat 0,88 persen.

Dari total 676 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 195 saham menguat, 188 saham melemah, dan 293 saham stagnan.

Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang masing-masing menguat 5,38 persen dan 3,32 persen menjadi penopang utama pergerakan IHSG pada hari ini.

Berbalik Menguat, Rupiah Terbaik di Asia

Rupiah berhasil menghentikan pelemahannya pada perdagangan Kamis (16/1/2020) seiring dengan meningkatnya minat investor untuk mengumpulkan aset berisiko karena AS dan China telah menandatangani kesepakatan dagang tahap pertama.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp13.643 per dolar AS, menguat 0,38% atau 53 poin. Mata uang Garuda berhasil memimpin kinerja penguatan mata uang Asia, mengalahkan ringgit dan yuan yang menguat 0,29% dan 0,16%.

Manajer Portfolio PineBridge Investments LLC di Hong Kong Sunny Ng mengatakan bahwa rupiah menguat karena AS dan China berhasil menandatangani kesepakatan dagang tahap pertama membuat ketegangan hubungan dagang kedua negara yang terjadi sejak 2018 mereda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini