Erick Thohir Akui Ancaman Bertambah Setelah Kasus Jiwasraya dan Asabri Bergulir

Bisnis.com,17 Jan 2020, 15:14 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Menteri BUMN Erick Thohir di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (24/10/2019). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Erick Thohir mengaku kerap menerima ancaman dalam menjalankan perannya sebagai Menteri BUMN, terlebih setelah munculnya masalah di dua asuransi milik negara, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero).

Hal tersebut disampaikan saat mengisi acara Indonesia Millenial Summit (IMS) 2020 di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Erick mengatakan bahwa selama menjabat sebagai Menteri BUMN, ancaman menjadi makanan sehari-hari.

"Apalagi dengan adanya [masalah] Jiwasraya dan Asabri. Bentuknya [ancaman] macam-macam," katanya.

Walaupun menerima ancaman, dia tidak terlalu ambil pusing dan tetap bekerja sesuai dengan apa yang ditugaskan untuk mengelola perusahaan milik negara.

"Saya diberi kepercayaan, ya dikerjakan yang terbaik saja," lanjutnya.

Erick pun dalam kesempatan yang sama menyampaikan jika sebenarnya dia merasa lebih enak menjadi pengusaha dibandingkan dengan sebagai menteri karena lebih bebas.

Namun, dengan jabatan yang saat ini diembannya, dia menyatakan bahwa Kementerian BUMN memiliki kebijakan yang dampaknya lebih luas ke masyarakat.

Dia pun menyebutkan bahwa gaji yang diterimanya sebagai Menteri BUMN sekitar Rp19 juta. "Namun, kebijakan yang diambil lebih besar dibandingkan dengan perusahaan swasta maupun yang lain," kata Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini