Pembelian Saham Divestasi INCO Jadi Strategi Pengembangan Kendaraan Listrik

Bisnis.com,17 Jan 2020, 17:58 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Articulated dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT. Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Kamis (28/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menyatakan proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) merupakan bagian dari rencana strategis pengembangan mobil listrik di Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ke depan, kendaraan listrik akan memiliki peran penting dalam pengembangan ekonomi dalam negeri. Terlebih, Indonesia memiliki  populasi sebanyak 271 juta orang sehingga mobil listrik menjadi peluang usaha yang besar.

"Selama ini kita jadi market," ujarnya dalam acara Indonesia Millennial Summit di Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Indonesia merupakan produsen dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Adapun komoditas tambang tersebut merupakan komponen baterai sebagai bahan baku utama mobil listrik. 

"Negara kita merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Dengan demikian, akuisisi saham divestasi Vale ini menjadi bagian penting dari rencana strategis ke depan," kata Erick.

Dia menuturkan proses divestasi saham Vale masih berjalan dan kemungkinan pada pertengahan 2020 sudah bisa diselesaikan.

"Prosesnya masih berjalan. Kita tunggu saja, maksimal di pertengahan tahun ini sudah ada info yang terbaik," ucapnya. 

Adapun pemerintah telah menunjuk holding industri pertambangan (MIN ID) untuk membeli 20% saham divestasi INCO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini