Gudang Garam Ingin Bandara Kediri Berstatus Internasional

Bisnis.com,17 Jan 2020, 07:47 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Pengendara sepeda motor melintas di depan area Helipad Surya Air milik PT. Gudang Garam di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/3). Perusahaan rokok tersebut berencana membangun bandara komersil di wilayah Kediri dengan panjang runway 2.300 meter untuk penerbangan pesawat jenis boeing airbus berpenumpang 128-130 orang./Antara-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, JAKARTA -- Anak usaha PT Gudang Garam Tbk., PT Surya Dhoho Investama (PT SDI), menargetkan investasi Bandara Kediri, Jawa Timur menelan investasi Rp6 triliun.

Direktur Utama PT Surya Dhoho Investama (PT SDI) Susanto Widyatmoko menegaskan pihaknya sampai kini masih melakukan finalisasi angka investasi pembangunan bandara baru itu.

"Kalau itu finalisasi., yang bisa saya katakan perkiraannya. Tanah saja Rp3 triliun ya, plus bandara bisa Rp3 triliun minimal, tapi masih dibahas," terangnya, Kamis (16/1/2020).

Dia menjelaskan bahwa proyek pembangunan bandara baru ini menggunakan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) khusus seluruh investasi dilakukan oleh pihak swasta tanpa menggunakan dana dari pemerintah.

Adapun, luas wilayah yang akan dijadikan bandara seluas 372 Hektare. Saat ini, kurang 5 hektare atau sudah 98% terpenuhi pembebasan lahannya.

Terkait dengan penepatan lokasi (penlok), dia masih menanti peraturan daerah (perda) tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW).

Dia menginginkan Bandara Kediri menjadi bandara internasional dengan panjang landasan pacu 3.300 meter.

Terkait mitra pengelolaan, dia menggandeng PT Angkasa Pura I (Persero) dengan skema kerja sama membayar jasa pengelolaan. "Lokasi detailnya Itu kan ada di 3 kecamatan 4 desa di antaranya Tarokan, Grogol dan Bunisari, karena landasan pacu 3.300 meter maka memotong 3 kecamatan," tuturnya.

Dia menargetkan pembangunan selesai 2,5 tahun dari rencana peletakan batu pertama pada 16 April 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini