Indonesia Masters 2020: Penonton Istora Bantu Carolina Marin Rebut Tiket Final

Bisnis.com,18 Jan 2020, 22:37 WIB
Penulis: Samdysara Saragih
Pebulu tangkis asal Spanyol, Carolina Marin./REUTERS-Russell Cheyne

Bisnis.com, JAKARTA - Atlet bulu tangkis tunggal putri Spanyol Carolina Marin mengakui kontribusi penonton Istora Senayan dalam keberhasilannya melaju ke babak final Indonesia Masters 2020.

Di babak semifinal, Sabtu (18/1/2020) siang, Marin mengalahkan pemain asal China He Bingjiao dengan skor 21-11 dan 21-19. Perang mental di akhir babak kedua memastikan langkah juara Olimpiade 2016 tersebut ke partai puncak.

“Saya sedikit gugup hari ini, tetapi saya juga berpikir suporter Indonesia banyak mendukung. Mereka memberikan semangat yang dibutuhkan pada akhir pertandingan,” kata Marin di situs resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Sabtu.

Pada laga final, Minggu (19/1/2020), Marin akan menghadapi bekas juara dunia Ratchanok Intanon. Pemain asal Thailand tersebut menekuk pemain asal China Wang Zhiyi dengan skor 21-12 dan 23-21 di babak empat besar.

Marin mengaku terobsesi menjuarai Indonesia Masters 2020. Tahun lalu, dia juga masuk babak final, tetapi gagal merengkuh trofi karena menderita cedera dalam pertandingan.

“Seperti saya katakan dari hari pertama, turnamen ini sangat spesial bagi saya,” ujarnya.

Tuan rumah Indonesia sudah mengamankan satu gelar Indonesia Masters 2020. Pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berjumpa final ganda putra.

Begitu pula China yang dipastikan membawa pulang gelar ganda campuran berkat keberhasilan pasangan Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping mencapai final.

Sementara itu, nomor ganda putri akan menghadapkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dengan Maiken Freuergaard/Sara Thygesen asal Denmark. Adapun, tunggal putra diwarnai pertarungan Anthony Sinisuka Ginting versus Anders Antonsen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini